Siswa SMA Negeri 1 Sumarorong Mamasa Banyak Diterima di Perguruan Tinggi

JPPOS.ID || Mamasa – Dalam pimpinan Aris Sanjaya, SMA Negeri Sumarorong, banyak kemajuan dan semakin banyak menghasilkan murit yang berprestasi, terbukti setiap tahun banyak siswa, alumni SMA Negeri 1 Sumarorong, di terima di perguruan tinggi Negeri yang berkualitas, melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP)

Seperti diketahui jalur masuk perguruan tinggi itu ada tiga macam yatu :
1. SNBP. ( Seleksi Nasional Berbasis prestasi)
2. SNBT. (Seleksi Nasional Berbasis Tes)
3. SM. (Seleksi Mandiri) Masing masing di perguruan tinggi Negeri.

Ditahun ini saja, Dari Mentri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, sekolah kami mendapat jatah 31 (tiga puluh satu ) siswa yang berprestasi untuk di usulkan untuk lolos tes di pergjuruan tinggi bermutu yang ada di Indonesia.

Nanti akan di umumkan kelulusannya tanggal 26 Maret 2024 ini.

Tentunya untuk menghasilkan siswa siswi yang berprestasi, sekolah harus ditunjang dengan gedung dan segala fasilitas yang mendukung.
Pemerintah juga sebaiknya harus merenopasi gedung gedung yang tidak layak lagi, jangan sampai nanti menimbulkan insiden, pada anak didik, selingnya.

Agar anak didik bisa di pantau apakah benar datang ke sekolah, di ruangan depan saya sudah memasang pinger print, untuk siswa dan guru agar kehadirannya lebih mudah di pantau, lanjutnya.

Contoh itu, harus dimulai dari pimpinan, terlebih dahulu, juga tenaga pendidik yang ada, katanya. Semua harus disiplin, harus lebih serius lagi.

Menurutnya, jika ada siswa siswi yang bandel atau terjadinya tindak pidana korupsi dan kejahatan lain, itu juga tidak terlepas dari peranan pendidikan, itu karena hasil dari sistem pendidikan yang tidak maksimal, menurut Aris.

Karena pendidikan itu bukan hanya menuntut ilmu tapi yang terutama moral harus di bentuk. Kata Aris, karakter, dan pembentukan iman melalui pendidikan agama, semua harus lebih di utamakan.

Kenapa banyak terjadi korupsi? Sebenarnya Itu sudah dapat di lihat dari nilai agama di ijazah yang lebih rendah dari nilai mata pelajaran pendidikan lain.

Setelah berdiskusi tentang kemajuan sekolah kami berkeliling di kompleks, pak Aris bercerita ; Kata Aris, kemarin pulang dari sekolah, jam 21 :00 WITA, karena mendampingi anak anak yang praktek dan sekarang sudah jam 16:00, ini masih di sekolah, hal ini saya sudah biasa, nanti jam 17:00 ada lagi guru yang akan mengajar praktek olah raga renang itu juga harus di pantau,karena itu, saya harus tunggu, Tutupnya.

Herman Welly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *