Cegah Perkembangbiakan DBD, Babinsa Bersama UPTD Puskesmas Wana Laksanakan Fogging

 

Jppos.id, Lampung Timur — Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 429-10/Labuhan Maringgai Kodim 0429/Lamtim Sertu Irvan Muali bersama UPTD Puskesmas Wana melaksanakan pengasapan (Fogging) di Desa Sumberhadi, Kecamatan Melinting, Kab. Lampung Timur, Rabu (21/2/2024).

Fogging yang dilakukan bukan tanpa sebab, mengingat sudah beberapa warga yang berdomisili di Dusun 2, 4, 6 dan Dusun 8 Desa Wana sudah terindikasi DBD (Demam berdarah).

Fogging atau pengasapan adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Hal ini disampaikan oleh perwakilan dari UPTD Puskesmas Pricillia S.K.M disela-sela kegiatan fogging dirumah-rumah warga yang terjangkit DBD.

“Fogging memang harus dilakukan pada saat ditemukan kasus DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menambahkan, edukasi kepada masyarakat sangat penting agar tahu bahwa fogging tidak menjadi pilihan pertama dalam pengendalian DBD. Salah Kegiatan yang harus ditingkatkan yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan warga secara aktif.

Senada disampaikan Sertu Irvan Muali bahwa pihaknya selaku Babinsa mendukung semua kegiatan yang ada di Desa binaan salah satunya pemberantasan DBD.

Cuaca seperti saat ini sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk. Sehingga pada kesempatan tersebut Babinsa menghimbau masyarakat harus peka dengan kondisi kebersihan lingkungan sekitar.

“Selain PSN, kepekaan terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan 3M Plus, diantaranya menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan kendi. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah,” pungkasnya. (Pendim0429/Lamtim).

 

Pewarta: Spyn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *