Anak Penderita Epilepsi Hilang, Polsek Mempawah Hulu Landak Lakukan Pencarian

JPPOS.ID | LANDAK – Seorang Ayah bernama Lipat datang ke Polsek Mempawah Hulu untuk melaporkan kehilangan anaknya Sabel (8) yang beralamat di Dsn. Belitong Ds. Sailo Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak, yang hilang saat bermain keluar rumah. Senin (23/11/2020) Siang Pukul 13.00 Wib.

Dari keterangan orang tuanya bahwa anaknya Sabel keluar rumah untuk bermain pada pukul 08.00 wib dengan menggunakan pakaian tidur berwarna kuning.

Saksi An.Agus juga ada melihat korban bermain di lapangan bola kampung sendirian pada pukul 08.30 wib.

Setelah beberapa jam tidak pulang kerumah dari bermainnya, orang tua mencari sampai keseluruh tempat di kampung tapi tidak ketemu dengan korban, bahkan sudah meminta bantuan masyarakat kampung untuk mencari tp belum membuahkan hasil.

Atas kejadian ini, orang tua korban melapor kepolsek mempawah Hulu untuk meminta bantuan. Setelah mendapat laporan tersebut anggota segera menuju TKP untuk membantu bersama warga mencari korban di daerah hutan dan aliran sungai namun sekali lagi belum membuahkan hasil.

Pada hari selasa tanggal 24 November 2020 pukul 09.00 wib, anggota polsek beserta anggota Koramil beserta unsur Muspika kembalu membantu warga untuk bersama-sama mencari korban tersebut.

Pada pukul 13.00 wib BPBD Kabupaten Landak datang ikut serta membantu pencariaan dengan menurunkan 12 personil yang dipimpin oleh Sdr.IVAN dan perahu untuk mencari korban di aliran Sungai Sailo.

Kapolsek Mempawah Hulu saat dikonfirmasi membenarkan atas kejadian tersebut. Pihaknya berkerjasama dengan unsur muspika dan warga dengan dibantu dari BPBD Kabupaten Landak Telah berupaya mencari keberadaan anak tersebut tetapi sampai berita ini diturunkan keberadaan sabel belum ditemukan.

Asep menambahkan menurut informasi dari pihak keluarga mengatakan bahwa korban selalu bermain sendirian dan mempunyai riwayat epilepsi dan gangguan mental serta korban dikenal sulit berintraksi dengan warga sehingga bila bertemu dengan orang asing, korban menjadi ketakutan. (Widi/Nopi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *