Madiun Bersepeda, Komunitas Yang Menyuarakan Aksi Cinta Lingkungan Di Jalan

JPPOS.ID || Madiun – Sepeda saat ini menjadi tren di kalangan banyak orang. Dari yang muda hingga tua, semua bisa menikmatinya. Selain sebagai alat transportasi, kini sepeda bertranformasi menjadi sebuah trend untuk kalangan komunitas. Ajang untuk berkumpul, gowes bareng, hingga membuat event yang seru. Seperti yang dilakukan oleh komunitas Madiun Bersepeda, komunitas ini terbentuk berdasarkan kecintaan mereka terhadap sepeda dan lingkungan.

“Awalnya komunitas ini hanya berisi para pesepeda yang menggunakan sepeda Single Gear, dan kita hanya bersepeda pada waktu weekend saja,” ujar Memed. Hingga pada tahun 2013, Memed dan komunitasnya ikut dalam kegiatan Jogja Friday Ride dan kebetulan salah satu penyelengaranya yaitu Om Putut yang sama-sama berasal dari kota Madiun. “Kayanya seru juga ya kalo diadakan acara Last Friday Ride di Madiun,” ujar Memed.

Akhirnya, acara tersebut terselenggara juga di Madiun sebagai event bersepeda di hari Jumat setiap akhir bulan. Untuk titik kumpul biasanya berada di lokasi jl.Bogowonto dekat Alun-Alun Kota Madiun. Tidak hanya event Madiun Last Friday Ride ( MLFR ) saja, biasanya komunitas Madiun Bersepeda melakukan Riding setiap hari Rabu, para anggota komunitas biasa menyebutnya Raboo-Raboo.

Untuk kegiatan Madiun Last Friday Ride dilaksanakan pada pukul 19.00 malam. Setelah semua anggota kumpul, maka dilakukan briefieng bersama yang dipimpin oleh Memed, sebagai ketua. Briefing tersebut bertujuan untuk pemberitahuan rute mana saja yang akan dilalui oleh semua anggota komunitas, sampai pada finish akhir kembali ke titik awal kumpul di jl. Bogowonto. Untuk rute biasanya mereka lakukan disekitaran jalan Kota Madiun. Selain itu para anggota juga di briefing mengenai tata tertib dalam bersepeda demi keselamatan semua anggota komunitas, agar para pengguna jalan yang lainnya juga merasa aman dan sama-sama nyaman berada di jalan.

Setelah sampai di lokasi finish, biasanya komunitas Madiun Bersepeda melakukan kegiatan seru lainnya. Salah satunya dengan mengadakan lomba antar sesama anggota untuk saling meng-akrabkan satu sama lain. Lomba tersebut meliputi Track Stand dan Long Skid. Track Stand adalah lomba dimana para peserta harus menjaga keseimbangan sepedanya, siapa yang paling lama bisa menjaga keseimbangan sepedanya, dia yang menang. Dan Long skid adalah salah satu trick di fixie dimana rider mempertahankan skid selama dan sejauh mungkin dengan tetap menahan pedal. Untuk lomba ini siapa yang berhasil menahan sepedanya dengan seimbang dan baik, maka dia lah pemenangnya.

Menurut penuturan salah satu anggota, Herlambang, “Kegiatan disini seru banget, saya bisa menyalurkan hobi bersepeda saya sambil bersenang-senang dan saya punya teman-teman baru yang punya hobi sama. Eventnya juga keren, saya dan teman-teman bebas berekspresi menggunakan outfit yang kami suka. Saya juga punya teman untuk menjelajahi daerah-daerah di luar Madiun dan menikmati keindahan alam sambil bersepeda,” ujarnya.

Selain Riding bareng dalam kota, biasanya komunitas Madiun Bersepeda juga Riding untuk mengeksplorasi pinggiran kota Madiun, salah satunya di dataran tinggi Dungus yang punya pemandangan indah dan sejuk.

Sebagai salah satu inisiator dan anggota terlama dari komunitas, Memed menuturkan bahwa komunitas ini harus punya efek yang positif bagi pengguna jalan dan banyak orang. Maka dari itu komunitas Madiun Bersepeda menggiatkan Critical Mass Movement.

Gerakan ini awalnya diselenggarakan di San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1992. Setelah di San Fransisco, Critical Mass Movement merambah jauh ke negeri dan kota-kota besar dunia, seperti Jerman, Inggris, Rumania, Ceko, Swedia, Balanda, Belgia, Indonesia, dll.

Misi utama dari gerakan ini adalah untuk menyuarakan hak sesama pengguna jalan serta mengurangi polusi. Gerakan moral ini lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi, dan meningkatnya polusi yang berakibat pada degradasi kecerdasan dan mental manusia Indonesia.

Saat ini Madiun Bersepeda mempunyai puluhan member yang semuanya berasal dari pelajar dan pekerja yang berdomisili di Madiun.

Untuk bisa bergabung cukup datang dan berkumpul di jl. Bogowonto dekat Alun-Alun Kota Madiun dan ikut aktif meramaikan kegiatan Komunitas Madiun Bersepeda. Sepeda dengan model apapun bisa ikut bergabung asal tetap mengutamakan keamanan serta ketertiban dalam berkendara sepeda. (Diandra H.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *