Pemkab Humbahas terus lakukan penurunan Stunting.

JPPOS.ID || Humbahas – Berdasarkan eppgm (elektronik pencatatan pelaporan berbasis gizi masyarakat) melalui Dinas Kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), angka stunting mengalami penurunan, dari 15,19% turun 3,86% menjadi 11,33% pada bulan Februari ke bulan Mei 2023.

Hal ini dikatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas, melalui Plt. Kadis Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB), dr. Gunawan Sinaga saat dikonfirmasi harianSIB.com di Kantor Dinas Kesehatan dan KB, Kompleks Perkantoran Tano Tubu, Kecamatan Doloksanggul, Selasa (20/6/2023).

Gunawan mengatakan, pemerintah terus memperbarui data penurunan stunting secara berkala, sehingga bisa disimpulkan sebagai data yang valid.
Dari hasil pembaharuan data yang kita lakukan, penurunan angka stunting di Kabupaten Humbahas diangka 3,86% menjadi 11,33% dari sebelumnya 15,19% dalam kurun waktu tiga bulan yaitu data bulan Februari ke bulan Mei,” ujar Gunawan.

Dari data bulan Februari, jumlah balita 13921 orang, yang diukur 13183 orang, angka stunting 2002 dengan persentase yang diukur 94,70% sedangkan berdasarkan data bulan Mei dengan jumlah balita 13596 orang, yang diukur 13596 orang, angka stunting 1540 orang, persentase yang diukur 100%. Selisih bulan Februari dan Mei yang stunting sebanyak 462 (3,86%).

Menurut Gunawan, data yang diperoleh dinilai lebih komprehensif karena dilakukan secara menyeluruh. Yakni di semua desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Humbahas, melalui posyandu-posyandu dan Puskesmas yang tersedia. Kemudian, kesehatan bayi dicek secara keseluruhan, ditimbang dan diukur dengan alat memenuhi standar.

Gunawan juga menegaskan bahwa pendataan yang dilakukan pemerintah sasarannya lebih jelas. Yakni, orang yang diduga kuat mengalami stunting.
Pemerintah, lanjut Gunawan, terus berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Humbahas, yakni dengan mengikutkan peranan seluruh masyarakat salah satunya peranan Kepala Desa, Kepala Sekolah sebagai bapak/ibu asuh anak stunting.

Sejauh ini, kata Gunawan, daerah yang paling banyak ditemukan angka stunting adalah di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta, Kecamatan Doloksanggul.

Jumlah balita bulan Februari 1232 orang dengan angka stunting 365 orang (30,67%), sedangkan jumlah balita bulan Mei sebanyak 1191 orang dengan angka stunting 228 orang (19,14%) mengalami penurunan angka stunting 11,53%.

Kepala Puskesmas (Kapus) UPTD Puskesmas Saitnihuta, Delina Siburian, SKep, Ners MKM mengatakan, upaya-upaya dalam pencegahan dan penanganan stunting yakni pemberian tablet ,tambah darah kepada remaja putri, pemeriksaan kesehatan pada semua calon pengantin yaitu memeriksa, tinggi dan berat badan, tekanan darah, Hb, pemeriksaan sifilis dan HIV Aids.

Lebih lanjut, memantau kesehatan ibu hamil setiap bulan, pertumbuhan dan perkembangan janin, melakukan kunjungan sebanyak enam kali selama kehamilan dan pemberian vitamin A untuk ibu Nifas (ibu yang baru melahirkan) serta bayi 0-6 bulan wajib Asi Eksklusif dan setelah enam bulan ke atas diberikan makanan tambahan, ujar Delima. (Tonga Sihite )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *