Jppos.id_Lampung
Bandar Lampung — Walikota Metro Wahdi menjadi narasumber covid talk yang diadakan harian umum lampung post, dengan tema Strategi Kota Metro tak masuk zona merah, berlangsung di ajib’s kitchen jl. Urip Sumoharjo no. 27 Gunung Salak, Sukarame, Bandar Lampung, yang akan disiarkan dalam waktu dekat ini pada stasiun Televisi Metro TV.
Pasien covid-19 di Provinsi Lampung hingga 18 mei 2021 sudah menyentuh angka 17.124 kasus, sebanyak 15.467 pasien telah sembuh dan 944 lainnya meninggal dunia. Penambahan kasus baru di Lampung merupakan akumulasi penambahan kasus di lima belas Kabupaten/Kota, salah satunya Kota Metro pada 17 Mei 2021 mencapai 944 kasus konfirmasi positif covid-19. Kamis, (20/05/2021).
Eka setiawan selaku Moderator dari Lampung Post melontarkan beberapa pertanyaan seputar strategi Walikota agar Kota Metro tidak masuk ke dalam zona merah, sampai dengan saat ini melalui kacamata Walikota apakah masyarakat Metro sudah menyadari akan bahaya covid-19 ataukah harus diberlakukan terlebih dahulu sanksi tegas agar dapat dipatuhi oleh masyarakat, dengan latar belakang seorang dokter apa saja langkah yang harus dievaluasi, adakah program khusus agar penyebarannya dapat terhenti, sejauh apa yang dilakukan satgas covid-19 Kota Metro dalam penanggulangan, dan sebagai Walikota yang baru saja dilantik tentu saja covid-19 adalah sebagai pekerjaan rumah yang harus cepat diatasi terkait potensi peningkatan kasus setelah idul fitri strategi apa saja yang dilakukan untuk menekan penyebaran di Kota Metro sehingga tidak terjun kedalam zona merah.
Adapun era kepemimpinan Wahdi, penanganan pasien covid-19 dinilai sangat ekstra diantaranya dengan memberlakukan PPKM Mikro, pembatasan jam operasional, memasifkan upaya melalui program jemput bola mobile PCR, serta memaksimalkan fungsi rumah isolasi. Wahdi menjelaskan bahwa untuk mengatasi covid-19, maka terlebih dahulu harus mengetahui kata kuncinya, supaya masyarakat dapat memahami tentang pandemi covid-19 agar berkomitmen bersama, untuk itu pemerintah harus menjadi suri tauladan dalam hal melindungi masyarakat, baik dari masalah ekonomi, keamanan, sosial, dan juga perilaku. Dirinya juga menjelaskan bahwa di Kota Metro telah didirikan posko PPKM-Mikro yang dijalankan dan dipimpin oleh lurah, dimana salah satu tugasnya adalah menilai status zona di tiap wilayahnya, serta KTN di masing-masing kelurahan harus tegas dalam penanganan covid-19 ini.
Ia juga menerangkan bahwa telah dikeluarkan Surat keputusan nomor 299/KPTS/LL-01/2021, tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi Kelurahan Tangguh Nusantara (KTN) dalam rangka pencegahan Corona Virus Desease 2019 (covid-19) tahun 2021 dengan dibentuk KTN yang menjalankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai COVID-19, sehingga dapat mengukur tingkat pencapaian sasaran, sehingga perlu dibentuk tim monitoring dan evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan Walikota.
“Metro saat ini sedang dalam kondisi 0,28 % untuk itu kita harus sinkronisasi dan terus bersinergi, harapan saya Metro bisa mencapai angka 0,5 %. Saya meminta kepada lurah maupun camat di wilayah masing-masing yang terdapat KTN untuk terus menjalankan tugasnya, karena Kota Metro ini berstatus zona Orange dan harus diturunkan minimal ke zona kuning, saya juga meminta untuk warga yang terkonfirmasi covid-19 untuk tidak melakukan isolasi di rumah, tetapi harus di rumah isolasi yang telah disediakan di beberapa kelurahan sesuai di wilayah masing-masing,” ujarnya. (*)
Pewarta: Bahri