Gubernur Sulteng melalui Sekprov Dra. Novalina, M.M berterima kasih dan mengapresiasi sebesar-besarnya kepada jajaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atas dedikasi dan kerja keras memulihkan Sulteng pascabencana 2018.
Lewat program, Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP), Kementerian PU tidak hanya memulihkan infrastruktur yang terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifaksi tapi juga membantu pemerintah dan masyarakat mewujudkan Sulteng Tangguh Bencana dengan peningkatan kualitas infrastruktur yang lebih baik dan aman terhadap bencana sesuai prinsip ‘build back better and safer’
“Program ini tidak hanya membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat bencana tetapi juga untuk menciptakan sistem yang lebih baik dan aman bagi masyarakat,” ujar Sekprov yang membacakan sambutan gubernur pada Workshop Sulteng Tangguh Bencana (Tabe) di hotel Aston pada Kamis (12/12-2024)
Pemulihan bencana 2018 sendiri merupakan isu penting dalam pemerintahan Gubernur Rusdy Mastura dan Wagub Ma’mun Amir yang mengusulkan perpanjangan Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulteng, yang telah berakhir masanya pada 2020 silam.
Usulan perpanjangan Inpres akhirnya disetujui dengan terbitnya Inpres Nomor 8 Tahun 2022 tentang penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulteng hingga akhir Desember 2024.
Selain itu, pemerintah provinsi menganggarkan 62 Miliar Rupiah dalam APBD Perubahan Tahun 2021 untuk percepatan penanganan pascabencana 2018.
Anggaran ini antara lain dikucurkan untuk pembebasan lahan huntap, pembangunan kembali jembatan IV Palu, pemulihan jaringan air irigasi dan pematangan lahan huntap.
Walau CSRRP akan berakhir 31 Desember 2024, tapi komitmen dan kolaborasi antara pemerintah provinsi bersama Kementerian PU diharapkan terjaga dan terus berlanjut.
“Penting bagi kita untuk berkolaborasi dalam merancang dan melaksanakan program-program yang tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak saat ini, tetapi juga membangun pondasi yang lebih kuat untuk masa depan,” imbuhnya untuk mewujudkan mitigasi dan resilensi terhadap bencana.
Sementara Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica yang hadir mewakili Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan bahwa pihaknya telah membangun hunian tetap sebanyak 5.598 unit, yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.
Tidak hanya huntap, tapi CSRRP yang dilaksanakan juga membangun kembali sejumlah fasilitas umum dan sosial seperti sekolah, universitas, jalan permukiman, drainase, penerangan jalan, ruang terbuka hijau, air bersih dan layanan kesehatan.
Ditambah lagi berdasarkan survei dari Evaluation Study Consultant (ESC), lebih dari 90% penerima manfaat menyatakan puas terhadap hasil CSRRP.
“Terima kasih dan apresiasi kepada World Bank (Bank Dunia), Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan Kegiatan CSRRP,” ungkapnya yang diamanahi untuk membuka acara workshop oleh Wakil Menteri PU yang berhalangan hadir.
Diantara narasumber pada talkshow tersebut, Kasatgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Pascabencana Sulteng merangkap Ketua CPMU CSRRP Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, M.Sc dan Ketua PMI Sulteng Dr. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si.
Di tempat pelaksanaan workshop juga digelar pameran foto dan video seputar bencana 2018 dan bazaar UMKM dari penyintas bencana yang ditinjau jajaran Kementerian PU dan Sekprov Novalina.
Turut hadir di kegiatan, Wakil Walikota Palu dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, beserta jajaran kepala perangkat daerah provinsi dan kabupaten kota terdampak (Palu, Sigi dan Donggala) dan satker Kementerian PU di Sulteng.
( Faisal/ Hms )