JPPOS.ID | MEMPAWAH – Robo-robo masih menjadi tradisi tahunan masyarakat di Kalimantan Barat, khususnya masyarakat Melayu. Di Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat sendiri, acara tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya dengan menggelar acara doa bersama untuk ‘Tolak Bala’ pada, Rabu (6/10/2021).
Tolak Bala’ merupakan bagian dari tradisi budaya Robo-robo, yang setiap tahunnya digelar pada hari Rabu terakhir, di bulan Safar penanggalan tahun Hijriah.
Budaya yang termasuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ini, juga sekaligus memperingati atau napak tilas datangnya Opu Daeng Manambon ke Mempawah. Opu Daeng Manambon adalah suami dari Ratu Kesumba, pewaris tahta kerajaan Mempawah.
Sebelum membaca doa tolak bala, semua warga berkumpul dan masing masing membawa makanan untuk dimakan bersama. Uniknya, makanan yang dibawa, seperti makanan yang biasa disajikan pada saat hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Seperti ketupat, bontong, opor ayam, dan masih banyak lagi.
Acara yang dilaksanakan dengan mengedepankan Protokol Kesehatan,
di Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang itu, masyarakat melakukan Robo-robo di Kawasan Lapangan Sepak Bola, Pinggir Jalan dan di Keramat Kalimantan Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang.
“Ini merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu, dan sudah menjadi tradisi. Dan ini setiap tahunnya selalu kita laksanakan,” jelas salah seorang tokoh masyarakat, Koldin, S.Pd. yang juga merupakan Ketua DPC POM Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah.
Koldin, juga mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh warga Dusun Pak Nungkat setiap tahunnya, yang mana tujuannya ialah untuk lebih mempererat silaturahmi dan kebersamaan.
“Pada dasarnya ritual Robo-robo mencerminkan rasa kebersamaan dan kekompakan yang tinggi dimulai dari awal sampai akhir kegiatan,” pungkas Koldin.
Ada yang istimewa dari acara Robo-robo tahun ini di Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, yang mana acara tersebut juga dimeriahkan dengan adanya beberapa kegiatan perlombaan yang di adakan oleh Pemuda yang merupakan panitia acara Robo-robo Dusun Pak Nungkat, Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah.
Acara tersebut juga di hadiri, Kapolsek Sungai Kunyit, Iptu Joni, SH., M.AP., Ketua LSM Mempawah Berani, Maman Suratman, S.Pd.I., M.Sos., Camat Sadaniang, Budi Utoyo, S.Sos., Kepala KUA Kecamatan Sadaniang, Asrianto, S.Pd.I., Ketua DPD POM Kabupaten Mempawah, Dato’ Hasby DJ, Beserta anggota POM Kabupaten Mempawah, Timanggong Adat Dayak Desa Sekabuk, Ajung L, Perangkat Desa Sekabuk, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, dan masyarakat Desa Sekabuk.
Camat Sadaniang, Budi Utoyo, S.Sos. sangat mengapresiasi acara tersebut, karena dengan pelaksanaan ritual Robo-robo dapat mengikat persatuan dan kesatuan dari nilai kebersamaan, kegotong royongan dan kekompakan yang diwujudkan dalam rangkaian acara.
“Ritual Robo-robo perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk melestarikan salah satu adat budaya bangsa guna memupuk kerjasama antar warga hingga memperkokoh rasa identitas bersama, tingkatkan terus rasa cinta kepada budaya sendiri dalam rangka melestarikan dan mempertahankan kebudayaan asli daerah.”
“Cintailah produk lokal sebagai warisan budaya yang wajib kita lestarikan, fahami dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari apa yang terkadung dalam filosofi budaya Robo-robo yaitu silahturahmi dan kebersamaan,” tegasnya. (Iz)