Tawuran Antar Pelajar Diamankan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan

JPPOS.ID | TANGSEL. Gegara kalah dalam pertandingan bermain footsal, antar pelajar SMK Islamic Ciputat dengan SMK Ruhama Tawuran, dan menyebabkan memakan 1 (satu) korban jiwa.

Hal itu diungkapkan Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanudin, keberhasilan Sat Reskrim Polres Tangsel mengamankan tersangka dalam keterangan Press Release di Lantai 4 Mako Polres Tangsel. Jalan Promoter No. 1 BSD Tangerang Selatan.

Dikatakan Kapolres Tangsel AKBP Dr. Iman Imannuddin awal mula kejadian Tawuran antar pelajar SMK Islamic Ciputat dengan SMK Ruhama Pada hari Rabu 08 Desember 2021 sekitar Pukul 16.30 Wib Jl. Ciater Raya GG. H. Amat. Dikarenakan berselisih karena diejek (Kalah Bertanding) saat bermain futsal di Super Shoot Tanah Tinggal Jombang, Ciputat.

“Dari kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa yang mengalami luka sobekan akibat benda tajam di lengan tangan kiri. Saat kejadian korban membawa sepeda motor namun ditendang oleh lawan sehingga terjatuh ke sisi pinggir jalan. Selanjutnya korban langsung disabet menggunakan senjata tajam yg mengakibatkan luka sobek cukup parah dibagian lengan kiri. Korban tidak dapat terselamatkan ketika hendak diberikan pertolongan di RS UIN Syarif Hifayatullah Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” jelas Iman.

“Untuk korban yang meninggal bernama M.A.A, Laki-laki, Pelajar, Jl. H. Batong Raya No. 44 Rt.04/06 Kelurahan Cilandak Barat, Kota Jakarta Selatan.,” terang Kapolres.

Sedangkan untuk nama-nama tersangka sebagai berikut;

  1. M.I Alis I, Laki-laki, Pelajar, Kp. Rawa Buntu RT.02/ RW O2 Keluaran Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota
    Tangerang Selatan.
  2. S.W.S Als I, Laki-laki, Pelajar, Jl. Sukasari Kp. Kedaung No. 22 Rt. 03/03 Kelurahan Serua Indah, Kecamatan
    Ciputat,Tangerang Selatan.
  3. H.N Als R, Laki-laki, Pelajar, Jl. Ciater Barat Kp. Ciater Barat RT.01/01 Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
  4. M.D Als G, Laki-laki, Pelajar, Kp. Ciater RT. 06/07 Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang.

Dengan barang bukti 1 (satu) lembar Visum Et Repertum, 1 (satu) buah baju sekolah korban, 1 (satu) buah celana korban 1 (satu) buah sepatu korban, 1 (satu) buah kaos kaki korban, 1 (satu) buah baju kaos korban, 1 (satu) buah celana pendek korban.

1 (satu) buah jaket korban, 1 (satu) unit motor Aerox warna Hitam (Pelaku anak), 1 (satu) unit motor Honda Beat warna putih Biru (Korban) No. Pol. B 6521 WPA, dua Buah Celurit, dua Buah Samurai, satu Buah Klewang, dan satu Buah Golok Sisir.

Pasal yang dilanggar Pasal 80 ayat 3 UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak Juncto Pasal 170 ayat 1 dan ayat 2 ke-3 tentang Kekerasan terhadap anak dibawah umur Jo Pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia hukuman penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.

Ridwan/Adit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *