Dinilai Tidak Efektif, Orang Tua Murid Menjerit Hadapi Kendala Sistem Daring Saat Anak Belajar Dirumah

JPPOS. ID || Pelalawan. Ditengah mewabahnya Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang melanda dunia, tentunya sangat berpengaruh juga kepada murid (siswa) dan orang tua murid dalam menjalankan proses belajar mengajar yang diterapkan Pemerintah dengan sistem “Daring”. Saat ini kebanyakan orang tua sudah mengaku kewalahan dan sangat meminta kepada pemerintah untuk segera membuka kembali sekolah tatap muka seperti biasa seperti sebelum pandemi.

Seperti hal nya mayoritas orang tua murid di berbagai daerah seperti yang terjadi di Kabupaten Pelalawan. Perwakilan orang tua murid menjerit meminta kepada pemerintah setempat agar kembali membuka sekolah, “kami tidak semuanya paham dan mengerti cara belajar online, ditambah lagi para orang tua tidak selalu punya uang untuk membeli paket data internet, dengan dibuatnya belajar online tidak membuat anak – anak kami mengerti dengan materi pelajaran, malah bertambah bodoh, dan malas, tidak mempunyai disiplin, bahkan yang lebih parah lagi bisa mempercepat anak-anak indonesia mengalami kebutaan dini karena selalu berhadapan dengan telepon seluler ” ujar DR. RGKT seorang orang tua murid di Pelalawan.

Lebih lanjut DR. RGKT memohon, ” melalaui media ini kami sampaikan, Bapak/Ibu pemimpin Negeri kami yang terhormat tolong pertimbangkan lagi kebijakan yang kalian ambil, aktifitas kami dibatasi dengan ancaman Covid-19 sementara beratnya beban hidup kami seolah – olah tak ada yang peduli. Jika sekolah masih terus di tutup, apa jadinya dengan anak – anak kami ini yang juga anak-anak penerus bangsa”.

Pasar dibebaskan ramai, berkerumun, tanpa khawatir terpapar covid 19, tempat hiburan , warkop dan tempat wisata dibuka, pesawat penuh sesak degan penumpang, Mall dan sarana tempat perbelanjaan juga di buka, akan tetapi kenapa fasilitas tempat belajar anak-anak seperti sekolah harus ditutup.

“Bapak/Ibu tolong dengar Jeritan kami ini, bukalah lagi sekolah kami, tempat anak – anak kami menuntut ilmu, tempat di mana anak – anak bertemu kawan dan guru-guru, Sementara di rumah, kami sebagai orangtua sudah direpotkan dengan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mengurusi pekerjaan rumah, harus dibebani lagi dengan mengajarkan materi yang ada di buku paket kepada anak yang notabene itu bukan kapasitas kami ” ucapnya.

Sebagai orang tua dan perwakilan mayoritas suara orang tua murid lainnya, RGKT menjelaskan jika banyak orangtua murid yang mempunyai keterbatasan baik disiplin ilmu juga dengan fasilitas, maka dari itu mereka sangat memohon Kepada para Petinggi di Negeri ini, terkhusus kepada Menteri Pendidikan untuk dapat secepatnya membuka kembali sekolah dan belajar ke sekolah tidak dirumah lagi.

Para orang tua murid meminta, walaupun dengan penerapan protokol kesehatan ketat seperti yang dianjurkan Pemerintah, yang terpenting anak-anak kembali mendapatkan pengajaran yang layak seperti dulu seperti pandemi, “kami sudah jenuh dengan sistem pendidikan daring yang dilakukan saat ini, kiranya jeritan kami ini dapat direspon dan diterima oleh Pemerintah sebagai bentuk aspirasi kami para orang tua murid di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia” tandasnya.

(Loches Ather Simanjuntak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *