jppos.id – Mamasa, 13 Oktober 2025 – Akses listrik di Desa Ranteberang, Kecamatan Buntumalangka, Kabupaten Mamasa, hingga kini masih menjadi persoalan utama bagi masyarakat. Dari total 298 kepala keluarga (KK), baru enam rumah tangga yang sudah menikmati aliran listrik dari PLN.
Sebagian besar warga lainnya masih mengandalkan turbin air sebagai sumber listrik alternatif. Namun, daya yang dihasilkan tidak mencukupi untuk menyalakan peralatan berdaya besar seperti kulkas, mesin cuci, atau televisi. Saat ini, hanya Puskesmas Ranteberang yang diperbolehkan menggunakan kulkas karena kebutuhan penyimpanan obat dan vaksin.
Kepala Desa Ranteberang, Harjo, menyampaikan bahwa pemasangan listrik Turbin bagi masyarakat bersifat gratis, namun jaringan listrik yang belum menjangkau seluruh wilayah menjadi penghambat utama.
> “Kami berharap pemerintah memperhatikan kondisi masyarakat Ranteberang. Jangan sampai warga kami terus tertinggal hanya karena listrik. Listrik itu kebutuhan dasar agar masyarakat bisa hidup layak seperti daerah lain di Indonesia,” ujar Harjo kepada wartawan.
Diketahui, Bupati Mamasa telah dua kali berkunjung ke Desa Ranteberang, yakni sebelum menjabat dan setelah terpilih. Warga berharap kunjungan tersebut membawa dampak nyata terhadap peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat desa, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan listrik yang layak.(HW)








