Labuhanbatu Selatan, jppos.id – Pemilik Warung Saudara R memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sejumlah media online pada 27 September 2025 yang menuding adanya dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar dan Pertalite di sekitar Perumahan Griya, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Tidak Ditemukan Aktivitas Penimbunan
Berdasarkan pantauan beberapa awak media yang mendatangi lokasi pada Minggu (28/9/2025), tidak ditemukan adanya aktivitas ilegal penimbunan BBM sebagaimana diberitakan sebelumnya.
Di lokasi hanya terlihat dua unit mobil dalam kondisi rusak, puluhan jeriken kosong, serta sebuah IBC tank yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Menurut warga sekitar, barang-barang tersebut sudah lama terbengkalai karena kondisi ekonomi pemilik usaha yang sulit.
Klarifikasi Pemilik Warung
Saat dikonfirmasi di warung miliknya, Saudara R membantah tudingan adanya kegiatan penimbunan BBM. Ia mengakui bahwa di masa lalu memang pernah menjalankan usaha tersebut, namun saat ini tidak lagi.
“Yang jelas, di sini tidak ada kegiatan penimbunan BBM, Pak. Seperti yang Bapak lihat sendiri, mobil angkutan sudah lama rusak, bagaimana mungkin saya menimbun BBM,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Ia juga membantah tudingan bahwa dirinya menjadi penyebab kelangkaan BBM di wilayah tersebut.
“Apalagi dituduhkan saya yang menyebabkan kelangkaan BBM. Kendaraan saya saja sudah lama rusak. Jadi tidak benar,” tegasnya.
Lebih lanjut, R berharap kepada media agar mengedepankan prinsip konfirmasi sebelum memberitakan.
“Saya berharap kepada media, sebelum menulis berita tentang saya, mohon dipastikan dulu kebenarannya. Datangi kediaman saya, komunikasi dulu. Saya terbuka untuk berteman dan bekerja sama. Mari sama-sama saling menghargai,” katanya.
Hasil Investigasi Media
Dari investigasi langsung ke lokasi, awak media tidak menemukan adanya praktik penimbunan BBM bersubsidi jenis Bio Solar maupun Pertalite. Yang ada hanya kendaraan rusak, jeriken kosong, dan IBC tank yang tidak terpakai.
Dengan demikian, tudingan yang sebelumnya beredar di sejumlah media online dinyatakan tidak terbukti.
Reporter: P.P/Tim Redaksi
Editor: Redaksi jppos.id
