JPPOS.ID | MELAWI – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat, menyebabkan meluapnya Sungai Melawi dan Sungai Nanga Pinoh yang kini menggenangi sejumlah Kecamatan di Kabupaten Melawi, Minggu (5/9/2021)
Banjir terjadi akibat luapan Sungai Melawi dan Sungai Pinoh dan berpotensi bertambah parah jika hujan masih terus mengguyur.
Banjirnya dari air sungai yang meluap akibat hujan deras sejak beberapa hari yang lalu,
Merujuk dari Info BMKG Kalbar, Analisis dan prospek cuaca Kalimantan Barat update tanggal 05 September 2021 Pkl 07.00 WIB.
- Perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang – lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Kalbar tanggal 06 s/d 11 September 2021.
- Untuk wilayah berpotensi terjadi hujan intensitas sedang – lebat tersebut, perlu adanya peningkatan kewaspadaan menghadapi potensi terjadi bencana banjir, genangan, tanah longsor dan sebagainya di sebagian wilayah Kalbar, khususnya pada wilayah yang sering terjadi bencana tersebut.
- Waspada potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Kalimantan barat pada tanggal 05, 06 & 09 September 2021.
Saat dihubungi jppos.id melalui pesan WhatsApp Salah seorang warga yang ada di Mecamatan Menukung Kabupaten Melawi, Harry (30) mengatakan hujan mengguyur Kecamatan Menukung mulai Kamis 2 September 2021 yang mengakibatkan banjir hingga sampai hari ini air menggenangi pemukiman warga.
dikatakan Harry Lokasi ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya namun masyarakat tidak mengungsi karena persiapan dengan membangun rumah panggung dan bangunan rumah bertingkat.
“Masyarakat disini sudah melakukan persiapan mengingat Daerah ini langganan banjir, jadi bangunan rumah warga tinggi dan bangunan bertingkat untuk bertahan di rumah masing-masing,” kata Harry.
Sementara itu salah seorang Masyarakat Desa Pal Kecamatan Pinoh Lupi Yana (23), mengatakan pemukiman yang berada di dataran rendah terutama di daerah yang dekat dengan sungai, saat ini sudah ada beberapa kepala keluarga yang mulai mengungsi kerumah keluarganya. Dikarena air semakin tinggi hingga mencapai kurang lebih 3 Meter dan akses jalan sudah mulai terendam banjir.
Lupi sangat mengharapkan pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan tersebut, Sehingga kondisi serupa tidak terus terulang setiap tahunnya yang tentunya menyulitkan warga.
“Harapan kami pemerintah bisa memberikan solusi pada permasalahan banjir ini. Karena ini setiap tahun harus kami alami, dan sangat menyulitkan kami,” harap Lupi. (Iz)