Jppos ID Bengkulu Ketua Tim penggerak PKK Provinsi Bengkulu Derta Wahyulin Rohidin mengapresiasi penurunan angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong.
Dimana sebelumnya, Rejang Lebong memiliki angka stunting diatas rata-rata nasional yakni berada pada angka 26 persen. Namun berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 turun 5,8 persen menjadi 20,2 persen. “Ini pencapaian yang luar biasa.
Kita patut bangga dan mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja mencegah dan menurunkan stunting, termasuk diantaranya Tim Penggerak PKK Rejang Lebong” Ujar Derta saat melakukan kunjungan kerja Pembinaan 10 Program pokok PKK, di Kabupaten Rejang Lebong, Rabu (22/02).
Dijelaskan Derta Rohidin, pada tahun 2023 Program Kerja TP PKK secara umum masih diprioritaskan pada pencegahan dan penurunan stunting, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kearifan lokal daerah masing masing. Kemudian sebagai daerah yang subur, Derta mengajak masyarakat Rejang Lebong memanfaatkan perkarangan rumah sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. “Jadi pemanfaatan pekarangan tidak hanya menghasilkan produk yang memberikan sumbangsih nutrisi, tapi juga berpotensi menambah pendapatan keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong Hartini Syamsul Effendi mengatakan, akan terus bersinergi bersama lintas sektor terkait upaya pencegahan dan penurunan stunting melalui pelaksanaan 10 Program Pokok PKK. “Kami akan melakukan pendataan yang benar untuk validasi data.
Selanjutnya melakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan serta penyuluhan dan pendampingan dari kader yang ada di tingkat desa dan kelurahan,” tutur Hartini. Pada kegiatan ini TP PKK Provinsi Bengkulu menggandeng OPD dan stakeholder terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi melaksanakan kegiatan dan menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsinya masing masing.
Bantuan yang disalurkan diantaranya paket sembako, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, alat bantu dengar dan tongkat jalan, gerobak usaha serta bantuan bibit kepada kelompok tani.
Heno.