JPPOS.ID || Klaten, Jawa Tengah. Polres Klaten menggelar upacara pemberian penghargaan kepada anggotanya yang berprestasi dalam penyekatan arus mudik Idul Fitri tahun 2021, Rabu (19/5/21). Upacara pemberian penghargaan dilaksanakan di halaman Mapolres yang diikuti oleh personel Polres, para Kapolsek dan perwakilan anggota Polsek jajaran.
Dalam upacara ini terdapat 8 personel yang menerima penghargaan, terdiri dari 7 anggota Satbrimobda Polda Jateng dan 1 personel Polres Klaten. Mereka menerima penghargaan terkait peristiwa mobil mewah yang menerobos penyekatan di Pospam Prambanan dan menabrak salah satu anggota Polri (8/5). 7 anggota Brimob tersebut berperan mengejar dan menangkap pelaku, sedangkan 1 anggota Polres yang bernama Bripka Gandung Pujianto merupakan anggota Polri yang terserempet mobil hingga terpental yang videonya sempat viral di media sosial.
Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu SIK MH yang bertindak selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan bahwa kegiatan upacara dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada personel Brimob dan Polres Klaten yang telah berdedikasi dalam mengemban tugas serta untuk memacu personel lainnya agar meningkatkan kinerjanya.
“Begitu juga aksi-aksi heroik dari teman-teman Brimob, baik itu yang melakukan pengejaran maupun yang melakukan penangkapan. Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan atas dedikasinya.” ungkap Kapolres.
Menurut Kapolres selain mendapat penghargaan dari Polres Klaten, kedelapan anggota berprestasi ini juga akan diusulkan agar mendapatkan penghargaan ditingkat Polda Jateng. Adapun nama-nama penerima penghargaan antara lain : Iptu Nuril As’adi SH, Bripka Hannif Nur Rozaq, Bripda Ilham Buyung, Bripda Faiq Nurrohman, Bripda Rizki Eka P., Bripda Ilham Hanafi dan Bripka Gandung Pujianto.
Kapolres kemudian berpesan agar peristiwa penerobosan kendaraan saat penyekatan harus dijadikan evaluasi untuk kegiatan kepolisian selanjutnya. Setiap kerawanan sekecil apapun agar benar-benar dipetakan dan dicarikan upaya untuk mengantisipasinya.
“Seperti ini harusnya dijadikan pengalaman. Sehingga kalau kita sudah memprediksi kerawanan-kerawanan yang mungkin timbul, maka kita bisa persiapkan cara mengantisipasi kerawanan itu.”
( Sugito / Tiyox )