JPPOS.ID – Purwakarta – Sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta rawan krisis air bersih ketika dilanda musim kemarau panjang.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat pun telah mewaspadai kondisi dimana warga kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kemarau,copy past Ayo Purwakarta com
“Saat ini, kami sudah mulai mengawasi wilayah-wilayah yang rawan kekurangan air ini,” ujar Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, Sabtu (29/8/2020).
Berdasarkan pemetaan puluhan desa diwaspadai mengalami krisis air bersih terdapat 10 kecamatan, di antaranya, Campaka, Cibatu, Bungursari, Tegalwaru, Maniis, Plered, dan sebagian wilayah di Kecamatan Purwakarta kota.
“Data tersebut, merupakan hasil pemetaan tahun lalu saat terjadi krisis air bersih. Makanya, di musim kemarau ini desa-desa tersebut yang paling di waspadai,” kata dia.
Data diperoleh itu, lanjut dia juga merupakan hasil laporan dari masing-masing desa.
Data tersebut, sekaligus menjadi rujukan guna meminimalisasi kerugian dampak musim kering. Termasuk, rujukan penanggulangan krisis air bersih.
“Alhamdulillah, di musim kemarau tahun ini kami belum menerima laporan adanya warga yang telah mengalami kekurangan air bersih,” ucap Wibi.
Namun, upaya akan dilakukan jika terjadi krisis air, yakni memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih.
Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi, termasuk dengan PDAM setempat.
“Upaya jangka pendeknya, dengan mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah yang kesulitan air bersih,” kata dia.
Wahyu menambahkan, saat ini pihaknya juga telah menyebar imbauan ke masing-masing kecamatan.
Mereka diminta untuk segera melapor jika di wilayahnya telah terjadi kekurangan air. Sehingga bisa secepatnya kirim bantuan air bersih dalam upaya penanggulangan krisis.
“Kami telah mengalokasikan anggaran Rp75 juta untuk air bersih,” kata dia. (Saehudin)