JPPOS.,ID || BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu mendesak PT Pelindo Regional 2 untuk segera mempercepat pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai. Desakan ini disampaikan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denny, menyusul dampak serius yang mulai dirasakan warga Pulau Enggano akibat terganggunya distribusi logistik dan akses transportasi laut.
“Kita tetap mengharapkan gerak cepat Pelindo membuka akses pelebaran alur lebih cepat lagi. Karena ini bukan hanya soal kapal masuk dan keluar di Pelabuhan, tapi menyangkut kebutuhan hidup 4.000 jiwa warga Pulau Enggano,” tegas Denny, ditemui di kantornya, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, meskipun pengerjaan pengerukan telah dimulai, percepatan sangat dibutuhkan. Pasalnya, distribusi sembako dan bahan bakar ke Pulau Enggano terhambat, mengakibatkan lonjakan harga kebutuhan pokok. Bawang dilaporkan mencapai Rp70.000/kg dan minyak goreng menembus Rp26.000/liter.
Selain persoalan logistik, akses pendidikan dan mobilitas masyarakat juga terganggu. Sejumlah guru dan mahasiswa tidak bisa bepergian, sementara petani kesulitan mengirim hasil panen ke kota.
Pemprov Bengkulu, kata Denny, tidak memiliki kewenangan teknis untuk pengerukan, namun telah memberikan dukungan penuh kepada Pelindo, termasuk melalui rapat koordinasi bersama Forkopimda. Ia menekankan pentingnya langkah cepat, termasuk dengan penambahan alat berat dan kapal pengeruk.
“Kalau perlu tambah ekskavator atau kapal pengeruk. Yang penting ada satu jalur yang bisa dilalui kapal sembako, itu sudah sangat berarti,” ujarnya.
Denny juga mengonfirmasi bahwa Pelindo telah mengantongi dana sebesar Rp1 triliun dari pemerintah pusat. Namun, anggaran tersebut tidak hanya untuk pengerukan, melainkan untuk revitalisasi menyeluruh kawasan Pelabuhan Pulau Baai.
“Memang Rp1 triliun itu bukan hanya untuk alur, tapi seluruh komponen kegiatan di Pulau Baai. Kita dukung penuh, tapi kita harapkan realisasi pengerukannya jangan lamban,” kata Denny.
Desakan serupa sebelumnya juga disampaikan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Dalam pertemuan dengan manajemen Pelindo II Bengkulu, Rabu (9/4/2025), Helmi menyayangkan lambannya penanganan pendangkalan alur dan menyebut kondisi ini sudah masuk kategori darurat.
Ia meminta Pelindo segera menuntaskan pengerjaan dalam beberapa hari ke depan agar distribusi logistik dan mobilitas masyarakat Enggano kembali normal.
Senada, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi Golkar, Mahdi Husen, meminta Pelindo memikirkan nasib masyarakat Enggano.
“Segeralah dipercepat, agar dampaknya tidak semakin parah,” ujarnya.
Pantauan terakhir menunjukkan, sejumlah kapal logistik dan penumpang masih belum dapat bersandar atau berlayar dari Pelabuhan Pulau Baai. Pengerukan yang dilakukan dengan beberapa unit alat berat belum mampu membuka akses pelayaran.
Pemerintah daerah berharap pengerjaan dapat segera dituntaskan demi menjaga stabilitas pasokan dan aktivitas masyarakat Enggano.
Franky, jajang red Heno.