JPPOS,ID.-NGARAS Pesisir barat,-Diduga berdiri bangunan siluman di lokas sdn 37 krui pekon raja basa kecamatan ngaras kabupaten pesisir barat lampung.
Pasalnya,dari hasil pantauan awak media jppos, di lapangan,tidak ditemukannya pelang informasi terkait kegiatan bangunan tersebut,rabu 26/08/2020.
Dari hasil Penelusuran Awak media JPPOS,banyaknya temuan-temuan yang diduga tidak sesuai speck,contohnya material batu belah untuk pondasi bangunan gedung Ruang kelas Baru (RKB) tersebut,kemudian kayu dll.
Berikut keterangan beberapa sumber yang di himpun team investigasi media JPPOS
Seperti keterangan Kepala sekolah SDN 37 krui bpk FAJAR ,yang mana beliau memberikan keterangan terkait kegiatan bangunan yang berdiri di lokasi sekolah yang ia pimpin,berikut keterangan kepala sekolah,
“Jadi terkait bangunan 3 kelas baru (RKB) yang sedang berlangsung saat ini,saya sebagai kepala sekolah,hanya di kasih pemberitahuan saja,terkait masalah anggaran dari mananya,saya tidak tau,dan silahkan langsung tanyakan kepada dinas,tutur kepala sekolah.
Kemudian pihak team investigasi media ini,meminta stetmen dari pihak komite sekolah,bapak ANWAR SADIT (ketua komite),terkait keterlibatan pihak komite
dalam kegiatan pembangunan di SDN 37 saat Di Komfirmasi,berikut keterangan ketua komite,
“Pak terkait bangunan yang sedang berlangsung di sekolah pada saat ini,jujur kami dari jajaran komite tidak tahu sama sekali,tutur ketua komite.
Selanjutnya pihak masyarakat yang enggan di sebutkan namanya,sebut saja “LI” ,memberikan komentar ,terkait pembangunan di wilayah raja basa pemangku umbul sebelah,yang dianggap/di duga bangunan siluman dan asal-asalan,Berikut keterangan LI,
“jadi saya mewakili masyarakat lingkungan sekolah sdn 37 krui pekon raja basa,menilai pembangunan yang Sedang ber langsung,seperti bangunan siluman dan asal-asalan,karena bangunan tersebut tidak di beri papan informasi,sehingga masyarakat tidak dapat mengawasi kegiatan yang sedang ber langsung.
Kemudian terkait material,kami sebagai masyarakat menilai tidak sesuai speck,di karenakan batu pondasi nya berasal dari batu cadas/asahan,kemudian material kayu diambil dari kayu racuk campuran,split tidak ada,hanya dikasih sirtu.
Dari material bangunan yang ada,kami masyarakat khawatir terkait kekokohan atas bangunan tersebut.
Untuk itu,kami dari masyarakat meminta kepada dinas terkait dan lembaga legislatif (DPRD)kabupaten pesisir barat,untuk turun melakukan monitoring di lokasi bangunan tersebut,dan jika hal ini tidak di tindak lanjuti oleh instansi terkait,maka kami dari masyarak akan melaporkan permasalahan ini di tingkat yang lebih tinggi,tutur dan tutup LI.
Sampai berita ini di terbitkan,pihak pelaksana kegiatan,tidak dapat di komfirmasi.(*)
MUSTOPA