Jurnal Polisi Pos Sul-Sel.Id
Sejumlah Kepala sekolah SMA di Kota Makassar diresahkan adanya penjualan Buku dengan harga yang fantastis Rp 7,000,000,-(Tujuh Juta rupiah) per,/ seratus ekslampar, yang tidak relevan dengan Kurikulum sekolah SMA yang di tengarai Mengatas namakan pejabat Disdik Sulsel.
Dengan adanya berbagai sumber yang diperoleh maka media ini langsung melakukan konfirmasi kepada Sekertaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr.Andi Ibrahim,sapaan akrab nya Puang Ibe, terkait penjualan buku ke beberapa sekolah SMA,di Makassar dengan mengatas namakan Dr .Andi Ibrahim, dalam percakapan seluler Warshapnya hari Rabu tanggal,22/05/2024, Andi Ibrahim menanggapi hal itu dengan sangat tegas bahwa itu tidak pernah ada surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kepala dinas pendidikan provinsi Sulawesi selatan, apalagi untuk menekan Para Kepala Sekolah SMA, namun,Andi Ibrahim secara lisan saja mengatakan silahkan menawarkan kepada kepala sekolah ujarnya, kalau untuk mengintervensi kepala sekolah itu sangat tidak benar.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Iqbal Najamuddin, saat dikonfirmasi lewat Warshapnya oleh media hari Rabu tanggal 22/05/2024, tidak ada jawaban terkait dengan penjualan buku ke berbagai sekolah, bahkan media ini menelpon selulernya pun tidak diangkat hingga berita ini tayang.
Lain halnya penyedia Buku Sam Syamsari Yusuf ketika di chat lewat Wa-nya Rabu tanggal 22/05/2024 , memberikan jawaban sebagai berikut:
Walaekumsalam iyye tidak ada rekomendasi. Mengenai relevansinya Iyye ada mengenai pendidikan karakter dalam bingkai kearifan lokal. Terutama mengenai pencegahan korupsi sejak dini dan sejalan dengan program KPK (program anti korupsi).
Lanjutnya lagi chat kedua dari Sam sari Yusuf mengirimkan ke media ini berupa diksi,
Sementara Ketua LSM INTAI , Syarifuddin Temba,S.Sos saat dimintai tanggapannya terkait dengan keresahan Sejumlah Kepala sekolah SMA di Makassar sangat menyayangkan ada masalah ini sebab mana mungkin bisa terjadi transaksi pembelian berupa buku yang tidak relevan dengan Kurikulum Merdeka, apalagi harganya sangat fantastis, seratus ekslampar Rp,7,000,000,(!Tujuh Juta rupiah) dan juga Arkas disekolah itu kan sudah dibuat satu tahun kedepannya, sehingga menurutnya itu sangat berpotensi menjadi temuan Inspektorat, Syarif dengan nada kesal.( Ical) JPPOS Id