Aktivis Peliharaan Rezim Jebak Mahasiswa Muhammadiyah Bertemu di Istana Negara

JPPOS.ID_Jakarta
_Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Zona III melakukan Konferensi Pers terkait hadirnya Presidium Nasional BEM PTM-Indonesia, Nur Eko Suhardana ke Istana Negara, Kamis (05/11/20).

Dengan hadirnya Eko ke istana, lantas mendapat kecaman keras dari BEM PTM Zona III, karena tidak sesuai dengan arah perjuangan yang hari ini dilakukan. Dalam Konferensi Pers tersebut, BEM PTM Zona III juga menyatakan sikap untuk mengutuk Aminuddin Ma’ruf karena peliharaan rezim yang menghuni di Istana Negara.

“Hadirnya Eko ke Istana sungguh mencederai gerakan dan perjuangan BEM PTM seluruh Indonesia. Dan kami mengutuk Aminuddin Ma’ruf, Stafsus Milenial bahwa dia merupakan peliharaan rezim dan kami tau pasti gerakan ini akan diintervensi setelah Eko bertemu dengan Aminuddin,” kata Presma BEM UMT, Mahes Jihan Fahlevi saat melakukan Konferensi Pers di Taman 1955, Jumat, (06/11/20).

Lanjut, Mujiono Koesnandar, Presiden Nasional BEM PTM Zona III, mengatakan pihaknya tidak pernah diundang atau diberitahukan oleh Presnas BEM PTM-Indonesia untuk hadir dalam Istana Negara untuk bertemu Aminuddin Ma’ruf. Ia mengatakan BEM PTMI tidak ingin bertemu stafsus milenial tersebut karena ia bukan pengambil kebijakan dan keputusan strategis.

Lebih lanjut, Oji juga mengatakan BEM PTM-Indonesia tidak pernah setuju untuk bertemu dengan Amin, karena sasaran mereka adalah Jokowi atau Erlangga Hartanto.

“Kami dari BEM Zona III tidak pernah diberikan informasi terkait adanya pertemuan di istana negara, ini merupakan langkah salah yang diambil oleh presnas BEM PTMI,” tegas Oji.

Setelah adanya Konferensi Pers, BEM PTM Zona III juga akan melakukan aksi besar besaran dalam beberapa bulan kedepan karena tidak didengarnya aspirasi dari mahasiswa dan rakyat mengenai UUD Cilaka: Omnibus Law.

“Kita akan melakukan aksi besar-besaran beberapa bulan kedepan, karena Jokowi telah mengesahkan UUD Cilaka tersebut, ini merupakan bentuk protes karena Jokowi telah menutup telinga nya,” tutup Oji.

Turut hadir dalam konferensi Pers: Presma Umi, Presma STTM (Koorda Banten), Presma IT Ahmad Dahlan (Korda DKI), Presma UMKT, Presma UAD (Presnas BEM PTM Zona VI) dan Presma UMN yang turut dalam menyatakan sikapnya terkait permasalahan diatas.

Berikut Pres Rilis Konferensi Pers BEM PTM Zona III :

  1. Bahwasanya Tidak Ada Surat Resmi Yang Dikeluarkan Dari Pihak Istana Kepada BEM PTMI Mengenai Pertemuan Tersebut.
  2. Gerakan Yang Dibuat Oleh Saudara Nur Eko Suhardana Selaku Koorpresnas BEM PTMI Bukan Merupakan Hasil Dari Kesepakatan Bersama Dari Kawan-kawan BEM PTMI.
  3. Mengutuk Staf Khusus Millenial (Aminudin Maruf) Yang Memanfatkan Gerakan BEM PTMI Sebagai Ajang Pencitraan Di Depan Publik.
  4. Mendesak Jokowi Untuk Membubarkan Staf Khusus Millenial Karena Hanya Menjadi Benalu Dan Selalu Memanfaatkan Gerakan Mahasiswa Sebagai Pencitraan Di Depan Publik. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *