JPPOS.ID || BENGKULU TENGAH – Kepala Desa Ulak Lebar, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Sahri, meminta pemerintah kabupaten segera memperbaiki akses jalan utama menuju desanya yang sudah rusak parah dan tak tersentuh pembangunan sejak lebih dari satu dekade terakhir.
Sahri mengungkapkan bahwa jalan kabupaten menuju Desa Ulak Lebar terakhir kali dibangun pada 2013 atau semasa kepemimpinan Bupati Ferry Ramli periode pertama. Hingga kini, kondisi jalan tersebut terus memburuk dan menjadi beban bagi warga.
“Sudah lebih dari sepuluh tahun sejak pembangunan terakhir. Sebagus apa pun jalan, kalau usianya sudah di atas 10 tahun, pasti rusak juga,” kata Sahri, kepada media ini, Rabu, 18 Juni 2025.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses keluar masuk desa, termasuk jalur penting bagi anak-anak sekolah dan distribusi hasil bumi warga. Karena itu, ia meminta agar pemerintah kabupaten tidak lagi menutup mata terhadap kondisi yang ada.
Sahri juga menyebut, selama ini warga terpaksa melakukan perbaikan jalan secara swadaya melalui gotong royong. Bahkan, pada tahun 2022 dan 2023, warga membeli sendiri semen untuk menambal sisi kiri dan kanan jalan yang rusak.
“Kalau bisa dari kabupaten bantu. Tidak perlu besar, minimal saja. Tolong bagian tepinya diurug. Karena saat musim hujan, sudah sering anak sekolah jatuh, bahkan mobil tergelincir,” ujarnya.
Sahri berharap ada pembangunan ulang minimal 100 hingga 200 meter dari jalur yang rusak. Jika bisa sampai 1 kilometer, menurutnya akan jauh lebih baik. Ia menambahkan bahwa jalur tersebut juga dilalui siswa dari SD setempat karena desa belum memiliki SMP maupun SMA.
Sementara itu, terkait perhatian wakil rakyat terhadap kondisi ini, Sahri mengaku sudah menyampaikan keluhan saat masa reses, namun hingga kini belum ada tindak lanjut nyata.
“Kalau ada acara seperti pesta, memang anggota dewan turun. Tapi kalau khusus mengecek pembangunan, saya rasa belum pernah,” tegasnya.
Ia juga menyinggung realitas politik di daerah, ia sangat kecewa dengan wakil rakyat dalam hal ini di mana wakil rakyat yang terpilih tidak selalu berasal dari basis suara di desanya, sehingga ia merasa kalau desanya kurang mendapatkan perhatian dari dewan dapil terpilih.
“Kami sudah berupaya sebisa mungkin. Tapi kalau keterbatasan kami sudah mentok, ya tolong bantu pada anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD kabupaten Bengkulu Tengah Jangan hanya satu wilayah saja yang diprioritaskan,” ujar Sahri.
Franky – Heno.