Jppos.id, Lampung Timur — Babinsa Koramil 429-05/Sukadana Kodim 0429/Lamtim Serda Indra Irawan menghadiri kegiatan promosi KIE program percepatan penurunan stunting di Provinsi Lampung, bertempat di Balai Desa Rantau Jaya Udik 2, Kecamatan Sukadana, Kab. Lampung Timur, Senin (10/6/2024).
Turut hadir, Anggota Komisi IX DPR RI diwakili Staf Tenaga Ahli Markus Suryadi Parsega, S.Ip, Sekretariat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Lampung Nigusti Putu Meridha, S.E., M.M, Dinas P3AP2KB Lampung Timur Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Lusi Yani, SKM., M. Kes, Wakapolsek Sukadana Iptu Wahyu Riadi, Kades Rantau Jaya Udik 2 Sugeng Riyadi perwakilan warga masyarakat.
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) adalah kegiatan penyampaian informasi atau pesan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku keluarga dan masyarakat dalam program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Sasaran KIE adalah masyarakat umum program percepatan penurunan stunting adalah program prioritas pemerintah sebagaimna RPJMN 2020/2024 target nasional pada tahun 2024 prevalansi stunting turun hingga 14%.
Anggota Komisi IX DPR RI diwakili Staf Tenaga Ahli Markus Suryadi Parsega, S.Ip, menekankan agar masyarakat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan gizi yang seimbang dengan mengkonsumsi daging, ayam, ikan, sayur-sayuran dll.
“Anak Stunting itu di produksi dari dalam rahim hingga usia 2 tahun, maka harus dipenuhi gizi, vitamin, karbohidrat dan proteinnya karna pada rentan 0 sampai 2 tahun adalah proses pembentukan sel-sel otak pada anak,” ujarnya.
Masih dikatakanya, gizi seimbang bagi anak yang masih dalam kandungan sangat penting karena miliaran sel-sel otak okan dibentuk sampai anak umur 2 tahun atau 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mendapatkan makanan tambahan sesuai kebutuhan anak dan harus mendapatkan ASI eksklusif . Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi yang sebenarnya bisa kita atasi dengan memperhatikan janin yang masih dalam kandugan hingga 100 hari kehidupan anak.
”Tanpa sadar asap rokok itu banyak racunnya, berarti tanpa sadar juga kita meracuni istri dan anak-anak kita jika tidak bisa berhenti merokok jangan merokok di rumah tapi merokoklah diluar rumah,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Lampung Timur Lusi Yani, SKM., M. Kes, menambahkan banyak hal yang menyebabkan Stunting salah satunya karena salah pergaulan, usianya belum cukup umur akan tetapi sudah hamil. Hal seperti ini akan menyebabkan lahirnya anak Stunting.
“Jangan Stunting ini bertambah di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung Timur, maka dari itu kita harus mengawal anak-anak remaja. Ibu hamil dan melahirkan,” tandasnya.
Sementara Danramil 05/Sukadana melalui Babinsa Serda Indra Irawan menyampaikan, Stunting merupakan permasalahan besar nasional saat ini, dan merupakan salah satu fokus pemerintah dan menjadi program prioritas nasional untuk diselesaikan.
“Sehingga dalam pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua pemangku kepentingan. Mudah-mudahan kebersamaan kita hari ini pada kegiatan KIE mampu untuk mendorong bagaimana menurunkan angka stunting dapat terwujud sesuai harapan kita semua,” tutup Babinsa. (Pendim0429/lamtim).
Pewarta: Spyn