JPPOS.ID_Jakarta II — Satya Wira Jala Dharma. Salah satu kapal pendarat jenis Frosch-I/Type 108 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), KRI Teluk Hading 538 bertolak dari Dermaga Pelabuhan Pontianak melaksanakan operasi pergeseran pasukan (serpas) TNI yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) pengamanan perbatasan RI-Malaysia sektor timur Kalimantan Barat.
KRI yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta tersebut mengangkut 450 prajurit dari Yonif 133/ Yudha Sakti, Padang.
Pelepasan pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia ini, dilaksanakan di Dermaga Pontianak, dalam upacara pelepasan yang dipimpin Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) dengan komandan Letkol Laut (P) Roni, M.Tr (Hanla), saat ini tengah lintas laut menuju Dumai, Kepri memulangkan prajurit Yonif 133 Yudha Sakti yang bermarkas di Padang.
“Saat ini KRI Teluk Teluk Hading 538 melaksanakan pergeseran pasukan Yonif 133 yang selesai Satgas Pamtas diperbatasan Malaysia. Mereka akan kembali ke markasnya di Padang” jelas Komandan KRI Teluk Hading 538.
Komandan KRI juga menambahkan kapal perangnya dan seluruh prajurit telah melalui protokol kesehatan proses pencegahan penanggulangan covid 19 sesuai dengan instruksi pemerintah untuk memutus mata rantai virus yang masih terus mewabah diseluruh Negara.
Kapal perang yang memiliki frekuensi tinggi operasi militer ini akan menempuh waktu sekitar 3 hari untuk tiba di pelabuhan Dumai.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) memastikan ditengah kondisi pandemi covid 19 ini, unsur-unsur KRI Kolinlamil tetap siap untuk melaksanakan tugas pokok mendukung pergeseran pasukan ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Unsur-unsur kapal perang kami selalu siap mendukung pergeseran pasukan TNI ke berbagai daerah operasi yang menjadi tujuan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI” terang Panglima Kolinlamil.
Selain itu Kolinlamil juga aktif dalam mendukung pergeseran pasukan, material dan logistik ke daerah-daerah rawan dan pulau-pulau terluar RI. ( Andi RR ).