JPPOS.ID || BENGKULU KOTA – Pemerintah Kota Bengkulu terus berupaya menekan angka pengangguran di daerah tersebut. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bengkulu, Firman Romzi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 jumlah pengangguran terbuka di Kota Bengkulu tercatat sebesar 9.767 orang atau 5,1 persen. Firman berharap angka tersebut akan terus menurun pada tahun 2024.
“Setiap tahun angka pengangguran terbuka atau TPT di Kota Bengkulu menurun. Terakhir, data BPS menunjukkan angkanya sebesar 5,1 persen. Dari 2022 ke 2023 turun sebesar 1,1 persen. Harapan kami, pada tahun 2024 angka ini akan terus menurun,” ujar Firman Romzi di Bengkulu, Selasa (2/7/2024).
Untuk menekan angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja Kota Bengkulu akan berfokus pada tiga hal utama. Pertama, menggelar bursa kerja atau job fair, baik dalam skala lokal maupun nasional. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menyediakan berbagai pelatihan life skill agar pencari kerja memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Ketiga, menciptakan lapangan kerja melalui dunia usaha yang bersifat padat karya atau proyek-proyek yang banyak menggunakan tenaga manusia.
“Bukan padat modal. Jika padat modal, satu orang pegang HP saja sudah cukup, tidak banyak pekerjaan yang tersedia. Kami berharap seperti hotel, restoran, dan mal yang bisa menampung banyak tenaga kerja,” tambah Romzi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu mencatat, sejak tahun 2021 hingga 2023, tren angka pengangguran terbuka di daerah ini terus menurun. Pada tahun 2021, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 11.908 orang, turun menjadi 11.839 orang pada tahun 2022, dan kembali turun menjadi 9.767 orang pada tahun 2023.
Statistisi Ahli Pratama BPS Kota Bengkulu, Muthia Rosdiana, menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab turunnya angka pengangguran adalah berakhirnya masa pandemi Covid-19.
“Pada tahun 2021, kita mengalami pandemi Covid-19. Di tahun 2022 mulai ada masa pemulihan, dan pada tahun 2023 perekonomian berangsur-angsur pulih. Seiring dengan itu, angka pengangguran pun ikut menurun,” jelas Muthia Rosdiana. (Jajank)