
JPPOS.ID || PATI – Polresta Pati menggelar Program Pagar Mangkok secara serentak oleh seluruh Polsek jajaran Polresta Pati pada Kamis, 11 September 2025, mulai pukul 08.30 WIB hingga selesai. Di Polsek Sukolilo, kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Tompe Gunung, Kecamatan Sukolilo, sebagai upaya konkret memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kerukunan.
Acara dipimpin langsung oleh Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan, bersama Danramil Sukolilo Kapten Infantri Mustamir, Camat Sukolilo, dan Kades Tompe Gunung, serta diikuti oleh tokoh agama, pemuda, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam suasana yang mengedepankan dialog, berbagai elemen masyarakat diajak bersama menjaga kondusivitas wilayah Kabupaten Pati.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menyatakan, “Program Pagar Mangkok ini bukan sekadar simbol, tetapi cerminan falsafah Jawa ‘Pager Mangkok Luwih Bakuh Tinimbang Pager Tembok’—yakni bahwa memberi (bersedekah, peduli) kepada sesama lebih kuat menjadi ‘pagarnya’ ketimbang tembok fisik.” Konsep ini selaras dengan kajian antropologis yang menyatakan bahwa solidaritas berbasis kebersamaan (pagarmangkok) menciptakan keamanan lebih kokoh dibanding ketertutupan individualistik.
Dalam kegiatan di Desa Tompe Gunung, masyarakat juga mendapat edukasi penting: jangan mudah terprovokasi oleh kabar yang belum terverifikasi. “Kami dorong masyarakat selalu melakukan cek, ricek, kroscek, hingga final cek sebelum menyebarkan informasi. Literasi digital adalah bagian dari pagar mangkok zaman now,” ujar Kapolresta.
“Keterbukaan dan komunikasi publik yang sehat akan memperkuat rasa percaya masyarakat terhadap institusi, sekaligus melemahkan ruang bagi provokasi,” tambahnya. Pesan tersebut sejalan dengan pendekatan dialogis yang menumbuhkan rasa memiliki keamanan bersama—seperti yang ditunjukkan masyarakat Jawa melalui tradisi berbagi dan saling menjaga yang mendalam.
Kegiatan serentak ini mencerminkan komitmen Polresta Pati untuk merawat keamanan secara holistik: dengan membangun jaringan sosial yang kuat (pagar mangkok), sekaligus menjaga informasi agar tidak mengundang keresahan publik. “Polresta tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi lintas elemen masyarakat adalah kunci Pati yang aman, damai, dan kondusif,” tutup Kapolresta Pati.(Humas Resta Pati/Bang Ato)








