JPPOS.ID,JAKARTA,II-Memasuki usia 65 tahun Lalu Lintas Bhayangkara tahun 2020, Ditlantas Polda Metro menyiapkan strategi baru menuju Pelayanan Standar Budaya Baru (PSBB) di tengah pandemi Covid – 19.
Strategi PSBB untuk mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat tersebut diaplikasikan dengan mengembangkan tiga aplikasi berbasis revolusi industri 4.0.
Ketiga aplikasi tersebut dinamai aplikasi Samsat Online Delivery (Si Ondel), aplikasi Jaga Simpang (Si Jampang), serta pengembangan tahap II Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).
Si Ondel merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi dalam pembayaran
pajak kendaraan bermotor tahunan.
Aplikasi ini punya ragam keistimewaan, mulai dari dapat dilakukan di mana saja, kemudahan metoda pembayaran secara non tunai, opsi pembayaran melalui pinjaman atau kredit, hingga Tanda Bukti Pelunasan Kewajiban Pembayaran (TBPKP) yang bisa diambil menggunakan jasa pengiriman / pengantaran barang secara online.
Aplikasi ini juga menyematkan fitur real time tracking dalam proses pengiriman atau pengantaran tersebut.
Tidak hanya memudahkan para wajib pajak dalam proses pembayaran pajak
kendaraan tahunan, Si Ondel juga mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan meminimalisir kontak fisik antara wajib pajak dengan petugas Samsat.
Selain itu, aplikasi ini juga dipercaya bisa mengurangi kerumunan di Kantor Samsat dalam penerapan jaga jarak dan fisik atau physical distancing.
Kemudian aplikasi unggulan kedua dinamai Si Jampang. Aplikasi ini disiapkan untuk melakukan monitoring, mobilisasi, serta koordinasi personel Polantas secara real time dan online.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, aplikasi ini juga jadi jawaban sahih Ditlantas Polda Metro atas pengelolaan SDM Polantas yang modern di masa pandemi Covid – 19.
“Ada banyak fitur-fitur unggulan di aplikasi ini seperti nenu channel atau group yang memudahkan penyampaian perintah tingkat satker bahkan unit kerja,” kata Sambodo kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Selasa, (22/9).
“Kemudian ada tombol push to talk untuk kemudahan penyampaian perintah ataupun tugas melalui panggilan audio.
Tombol SOS warna hijau untuk kemacetan, warna kuning untuk kejadian kecelakaan dan warna merah untuk kondisi darurat, di mana pesan akan diterima oleh seluruh anggota,” sambungnya lagi.
Menurut Sambodo, secara menyeluruh aplikasi Si Jampang juga sangat membantu anggota dalam proses absensi, laporan
kegiatan, laporan penilaian kinerja, memantau kondisi sekitar serta emergency.
Selain itu, untuk jajaran pimpinan aplikasi ini juga membantu koordinasi, monitoring anggota,
penentuan penilaian, rekam jejak, serta pengawasan dan audit.
“Kita tentu berharap aplikasi ini akan sangat menunjang kinerja Ditlantas Polda Metro Jaya untuk
mewujudkan lalu lintas jakarta yang aman, selamat, tertib, dan lancar,” papar perwira menengah jebolyan Batalyon Tunggal Panaluan Akpol 1994.
Terakhir, masih kata Sambodo, di momen HUT ke-65 Lantas Bhayangkara pihaknya juga sudah melakukan pengembangan tahap II Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE).
Seperti diketahui sistem pengawasan yang mengadopsi Intelligence Traffic Solution (ITS) ini E-TLE mampu mendeteksi kendaraan bermotor yang terkait kasus kriminal sebagai data awal Reskrim untuk mengungkap kasus kejahatan dengan sarana kendaraan bermotor.
Awalnya, Ditlantas Polda Metro baru mengoperasikan 12 titik E-TLE. Kini, berkat dukungan anggaran dari Pemprov DKI Jakarta, E-TLE sudah dikembangkan ke 45 titik baru dengan pengoperasian 57 kamera ETLE.
“Besar harapan ketiga program unggulan yang dipaparkan ini bisa meningkatkan kinerja pelayanan prima kita ke masyarakat, meskipun saat ini negeri kita tengah dirundung pandemi Covid – 19,” ujar Sambodo.(Effendi)