JPPOS.ID||PALU(SULTENG) – Terkait kejadian yang dilakukan oleh kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur) di Desa Lemban Tangoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada hari Jumat dan menewaskan satu keluarga dan membakar 6 rumah milik warga, Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso bersama Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf M. A., menggelar Press Release bertempat di Rujab Kapolda Sulteng Jl. Letjend Suprapto, Kota Palu. Minggu (29/11/20)
Dalam Press Release, Kapolda menyampaikan dalam kejadian tersebut rumah yang terbakar adalah bagian dapur yang beratap daun rumbia bukan rumah inti. Beliau juga meluruskan bahwa dalam peristiwa pembakarn tersebut tidak ada Gereja yang dibakar seperti kabar yang disebarkan diberbagai Media dan video yang tersebar di Medsos.
“Setelah dilaksanakan olah TKP oleh anggota Satgas Tinombala yang di backup Polres sigi dan hasil dari olah TKP Untuk korban kondisinya sama seperti kejadian-kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Setelah itu kita melakukam penyelidikan lebih mendalam dengan cara mewawancarai saksi hidup yang melihat langsung kejadian tersebut bagaimana cara korban dianiaya serta mengkroscek dengan memperlihatkan foto DPO kelompok MIT yang selama ini menjadi target Satgas Tinombala bahwa benar pelaku penganiayaan korban adalah kelompok MIT pimpinan Ali Kalora ,” Ujar Kapolda.
Akibat kejadian tersebut warga disekitar menjadi takut, dan untuk meghilangkan rasa takut warga disekitar tempat kejadian dilaksanakan trauma healing serta memberikan bantuan kepada warga disekitar tempat kejadian. Kapolda juga menghimbau kepada masyarakat bantu kami untuk menuntaskan permasalahan kelompok MIT ini agar masyarakat dapat hidup dengan Tenang, Nyaman dan Aman,” jelas Beliau.
Di kesempatan yang sama, Danrem 132/Tdl Brigjen TNI Farid Makruf, M. A menyampaikan sinergitas TNI-Polri hinga saat ini sangat efektif hal ini dibuktikan dengan seringnya kelompok ini berpindah-pindah dari Poso ke Sigi, Parigi hingga ke Moutong karena mereka terdesak di Gunung Biru yang selama ini mejadi tempat basis mereka.
“Pasuka kita TNI-Polri sangat banyak disana dan jalur –jalur klasik yang biasa mereka lalui sudah kita kuasai atau kita duduki, sehingga mereka merasa terancam dan berusaha mencari jalur baru. Jalur-jalur baru tersebut sedang kita pelajari melalui pengintaian udara dan kita akan berusaha mengejar dan menangkap mereka,” ungkap Danrem.
“Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan dan memberikan informasi keberadaan anggota TNI-Polri yang sedang melaksanakan pengejaran. Kita lihat bagaiamana kekejaman kelompok ini memenggal kepala orang, merampok serta membakar rumah itu sudah sangat keterlaluan dan sudah tidak berperi kemanusiaan. Mari kita sama-sama saling membantu agar masalah kelompok MIT ini segera tuntas dan tidak berlarut-larut. Mereka tidak memperjuangkan Ideolgi Islam tidak ada ajaran Islam mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT tersebut lakukan,” himbau beliau.
Danrem juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyebarkan video atau kabar yang belum tentu kebenarannya atau Hoax karena hal tersebut sangat berpengaruh besar seperti kejadian kemarin, dikabarkan ada Gereja yang dibakar ini akan menimbulkan SARA dan konflik di masyarakat. Jadi saya bersama Kapolda menyampaikan melalui rekan-rekan Media yang hadir dan agar diketahui juga oleh seluruh masyarakat bahwa kabar tersebut tidak benar adanya. Hentikan penyebaran kabar atau video yang dapat membuat kelompok MIT ini semakin eksis.
Rls.Revino/JP – (Penrem_132)