JPPOS.ID – Medan – Anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, meninjau banjir yang merendam kawasan Gang Tahir, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur, Selasa (16/9/2025).
Meski hujan deras, Lailatul tetap turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan warga melalui ponsel. Ia datang menggunakan sepeda motor dengan sandal jepit, lalu menyapa warga sekaligus membantu mengevakuasi salah seorang warga dari dalam rumah.
Sejumlah warga menyampaikan keluhan dengan linangan air mata. Mereka mengaku kawasan tersebut sebelumnya tidak pernah dilanda banjir, namun sejak dilakukan pembetonan jalan, air kerap menggenangi rumah. Dulu sebelum ada pembetonan, kalau pun hujan deras paling hanya sebatas mata kaki. Tapi sekarang rumah kami tergenang parah, keluh beberapa warga.
Alfrida, seorang ibu rumah tangga, mengatakan rumahnya juga terendam banjir. Saya sudah tinggal di sini sejak kecil, 49 tahun. Tidak pernah banjir separah ini. Sekarang rumahku tergenang, Bu, ujarnya sambil menangis dan memeluk Lela.
Alfrida kemudian mengajak politisi PKB itu melihat langsung kondisi rumahnya. Kami tidak tahu malam ini harus tidur di mana. Dulu hujan deras tidak pernah masuk ke rumah, tapi sejak ada pembetonan jalan justru kami menderita, katanya.
Menurut warga, pembetonan jalan dilakukan pada Agustus lalu tanpa memperbaiki drainase. Bulan lalu jalan ini dibeton, tapi drainasenya tidak dibenahi. Akibatnya kami jadi korban banjir. Pembangunan seperti ini justru merugikan kami, ujar seorang warga lain.
Usai mendengarkan keluhan warga, Lailatul Badri mengkritik Pemko Medan yang dianggap abai dan tidak berkoordinasi dengan masyarakat. Lingkungan ini sebelumnya tidak pernah banjir, tapi kini warga kesulitan bahkan bingung harus tidur di mana. Ini akibat pembangunan tanpa perencanaan matang, kata anggota Komisi IV DPRD Kota Medan itu.
Lailatul, yang akrab disapa Lela, menilai pembangunan seharusnya dimulai dari drainase sebelum pembetonan jalan. Kita sangat sesalkan, tanpa koordinasi dengan warga justru dilakukan pembetonan dulu. Dampaknya luar biasa, ujarnya.
Ia menegaskan bahwa warga lebih paham kondisi lingkungannya. Kami berharap Pemko Medan mengutamakan kepentingan masyarakat dalam setiap pembangunan. Jangan asal membangun karena akan merugikan warga, ucapnya.
Lela juga meminta agar Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, memberi perhatian serius terhadap masalah ini. Kawasan Gang Tahir harus dibenahi ulang. Bangun dulu sistem drainase baru lakukan pembetonan. Begitu juga di kawasan lain di Kota Medan, jangan asal membangun demi laporan proyek, tapi akhirnya merugikan rakyat. Kami mendesak kawasan ini segera dibenahi, tegasnya. (JPP/RT)








