Tia Ayu Anggraini Dorong Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini di Medan

JPPOS.ID – Medan – Anggota Komisi II DPRD Medan, Tia Ayu Anggraini, menegaskan pentingnya penerapan pendidikan antikorupsi sejak dini bagi anak-anak. Ia menyampaikan bahwa nilai kejujuran, tanggung jawab, dan integritas harus ditanamkan melalui pendidikan formal, keluarga, serta lingkungan masyarakat.

“Korupsi bukan hanya urusan orang dewasa, tetapi berdampak besar terhadap masa depan anak-anak dan bangsa. Karena itu, pendidikan antikorupsi perlu dikenalkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi pribadi berintegritas dan menolak segala bentuk penyimpangan,” ujar Tia di Medan, Kamis (13/11/2025).

1

Politisi Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan II (Medan Labuhan, Medan Marelan, dan Medan Belawan) tersebut menilai bahwa praktik korupsi telah menghambat pembangunan dan merusak kepercayaan publik. Menurutnya, pendidikan antikorupsi penting untuk mengubah budaya permisif yang masih terjadi di masyarakat.

Tia mengungkapkan bahwa DPRD Medan akan mendorong penyusunan modul muatan lokal antikorupsi di sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan serta sejumlah organisasi masyarakat. Programnya, kata dia, dapat berbentuk diskusi, lomba cerita atau teater, hingga praktik transparansi dalam pengelolaan uang kas sekolah.

Namun, ia mengakui bahwa pelaksanaan pendidikan antikorupsi masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan, antara lain padatnya kurikulum, kurangnya tenaga pendidik, dan rendahnya kesadaran orang tua. “Pendidikan antikorupsi bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga keluarga dan lingkungan,” tegasnya.

Tia turut mengajak guru, orang tua, tokoh agama, dan pemerintah untuk bersama membangun budaya antikorupsi di Kota Medan. Ia menyebut pembentukan generasi muda yang jujur sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen memberantas praktik korupsi. Penguatan pendidikan antikorupsi, lanjutnya, dapat diintegrasikan melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bimbingan Konseling, atau pendidikan agama.

Demikian pula, Tia menilai pendidikan antikorupsi menjadi semakin relevan mengingat munculnya beberapa kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemko Medan belakangan ini, termasuk penetapan tersangka terhadap mantan Camat Medan Polonia dalam kasus pengadaan BBM serta Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag terkait dugaan korupsi kegiatan Medan Festival Fashion 2024. (V24/RT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *