JPPOS.ID – Medan – Anggota Komisi 4 DPRD Kota Medan, Lailatul Badri melakukan inpeksi mendadak ( sidak) ke PT Jaya Baru Mandiri di Jalan Ampera 2 No 66, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Senin (21/4). Sidak dilakukan usai menerima keluhan warga sekitar bengkel soal kebisingan dan udara dari bengkel tersebut.
Dihadapan, Lailatul Badri warga mengeluh akan kebisingan mesin -mesin milik PT Jaya Baru Mandiri. Kami kadang-kadang tergangu suara bisingnya mesin- mesin dari bengkel ini saat akan beristirahat di malam hari karena bengkel ini terus bekerja sampai malam hari.Belum lagi asap yang dikeluarkan, keluh Mika salah seorang warga disekitar.
Juga, kata Mika yang merupakan seorang ibu rumah tangga saat dirinya hamil harus meninggalkan rumah karena takut akan kondisi kandungan. Keluhan lainya disampaikan warga soal kebisingan pabrik. Rumah saya pas dibelakang tembok bengkel ini, tiap malam sakit telinga kami dengar suara mesinnya, keluh warga.
Politisi PKB yang hadir dilokasi saat itu menemui Supardi Tanoto sebagai pemilik perusahaan yang tidak membantah soal adanya kebisingan mesin milik perusahaan. Hanya sekali-sekali saja itu, tidak tiap hari. Dan ini hanya bengkel bubut biasa saja,” ucapnya.
Namun, Lailatul Badri sangat menyayangkan atas sikap perusahaan yang tak peduli. Kita sangat sayangkan atas permasalahan karena sudah berlangsung cukup lama. Apalagi bengkel atau perusahaan ini berdiri diarea pemakaman padat penduduk. Dan perusahaan terkesan abai dan tak peduli. Ia pun saat itu meminta perusahaan untuk menunjukan surat izin milik PT Jaya Baru Mandiri ternyata banyak yang tidak sesuai. Dikatakan, Supardi Tanoto dirinya tidak mengetahui izin-izin yang dikeluarkan karena perusahaan hanya bengkel.
Lurah Glugur Darat II, Ahmad Fadhil Siregar saat mengatakan akan segera melakukan pertemuan. Kita akan jadwal pertemuan warga dengan pemilik perusahaan agar warga tidak lagi tergangu. Jadi, akan dicari solusi bersama, ucapnya. Dari data yang didapatkan awak media PT Jaya Baru Mandiri tercatat perusahaan bengkel teknik untuk pembuatan mesin-mesin untuk industri menengah maupun besar seperti mesin-mesin untuk industri pabrik sawit.
Pada saat bersamaan juga turut disidak CV Jaya Baru yang berada tidak jauh dari perusahaan karena warga tergangu dengan kenderaan yang masuk ke bengkel. Sebab mobil yang masuk atau pun mengantar barang kerap parkir secara sembarangan belum lagi kebisingan mesin.
Perdebatan sempat terjadi dengan Apeng pemilik perusahaan dengan anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri karena saat itu membantah apa yang dikeluhkan oleh warga. Namun, Lailatul Badri secara tegas meminta pemilik perusahaan dapat patuh dan menghormati hak warga sekitar. (JPP/RT)








