JPPOS.ID | PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang di gelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura terkait dengan Pilkada serentak tahun 2020 dengan tema “Menakar Indeks Kerawanan Daerah Dalam Pusaran PILKADA Serentak di Kalimantan Barat Tahun 2020” bertempat di Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Turut Hadir Rektor Untan Prof. Dr. garuda Wiko, SH, M.Si, Dekan FISIP Untan Dr. H. martoyo, MA, Wakil Direktur Intelkam Polda Kalbar AKBP Munizar S.I.K, MH dalam hal ini mewakili Kapolda Kalbar serta KASDAM XII Tanjungpura Brigjen TNI Djaka Budhi Utama, S.Sos dalam hal ini mewakili Pangdam XII Tanjungpura.
Dari hasil indeks kerawanan pilkada tahun 2020 yang dirilis bawaslu berdasarkan dimensi sosial politik konteks pemilu bebas dan adil, kontestasi serta partisipasi pemilih terdapat 15 Kabupaten/Kota se indonesia yang memiliki kerawanan tertinggi. Kabupaten Manokwari menempati urutan teratas dengan skor 80,89 dan Kabupaten Sambas di Kalbar masuk di urutan ke 15 dengan skor 64,53.
Gubernur Kalbar mengatakan, pada pilkada serentak yang lalu, dirinya dan Pak Ria Norsan memiliki catatan semasa kampanye, yakni fokus pada program andalan, “Orang maok ngomong ini maok ngomong itu teserah, justru itu yang membuat kite jadi terkenal, apepun yang orang katekan senyumin aja jangan di laden dan jangan sampai terpancing,” ungkapnya.
Ia menuturkan, kedewasaan para peserta pilkada itu bisa membuat suasana kondusif, aman dan damai. Dalam pilkada itu berani mencalonkan juga harus berani menerima kekalahan, pasti ada yang menang dan yang kalah, maka dari itu manajemen kampanye itu penting, tanpa manajemen yang benar dan strategi baik bisa salah perhitungan dan membuat biaya yang di keluarkan tak terkontrol dan berujung stres.
“Harapan saya kepada seluruh peserta pilkada tahun 2020 ini mari kita jaga pilkada ini tetap damai untuk kalimantan barat yang kita cintai, sampaikan program program anda dan jangan kampanye yang berbau provokasi, sampaikan kampanye yang berbau edukasi karena itulah yang selama ini saya lakukan,” ujarnya. (Tyo)
HumasProv