JPPOS.ID – MEDAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos minta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Medan segera turun dan melakukan evaluasi terhadap izin usaha barang bekas yang ada di kota Medan seperti izin usaha usaha barang bekas (Botot) yang di Jalan Karya Simpang Setia Baru, Jalan Karya Simpang Jalan Karya Rakyat dan Jalan Karya Simpang Jalan T Amir Hamzah.
Menurut Antonius Tumanggor kepada wartawan, Rabu (2/6/2021) keberadaan usaha barang bekas tersebut telah mengganggu ketenangan warga masyarakat sekitar apalagi dampak limbah yang ditimbulkan dari usaha botot tersebut belum teruji resmi di perizinan Pemko Medan.
Disampaikan Antonius asal politisi Nasdem dari Dapil 1 Kota Medan itu, awalnya usaha barang bekas tersebut kecil-kecilan menampung segala barang bekas dari para pemulung atau pengumpul barang bekas untuk dijualkan kembali. Namun semakin besar, dan menimbulkan kesan tidak sehat apalagi berusaha di daerah padat penduduk.
Pada kesempatan itu, Antonius Devolis Tumanggor juga berharap perlunya dilakukan pengecekan terhadap barang-barang bekas yang ada di beberapa titik lokasi botot tersebut untuk memastikan tidak adanya barang-barang bekas limbah kesehatan dari rumah sakit terjual ke penampungan barang bekas tersebut.
Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi sebab, bukan tidak mungkin para penampung barang bekas melihat peluang jenis barang yang dapat dijual kepada pengusaha botot, seperti botol infus terbuat dari plastik, Speed (alat suntik), selang infus bekas penderita pasien Covid-19.
Sambung anggota komisi IV DPRD kota Medan ini lagi, seharusnya ada izin tetangga, izin AMDAl, dan lainnya. “Inilah yang harus diteliti kembali oleh pihak DMPTSP Kota Medan. Kita pada dasarnya sangat senang jika semakin banyak usaha berdiri untuk pemasukan PAD pemko Medna, namun janganlah keberadaan usaha tersebut menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar, dan juga pemerintah daerah setempat,”terang nya. (JPP/RT)