Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang Meluap, BMKG Kalbar Sampaikan Analisis dan Prospek Cuaca

JPPOS.ID | Kalimantan Barat – Kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Barat (kalbar) masih terbilang ekstrem dalam pekan-pekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini untuk daerah di Kalimantan Barat.

Diakses pada Kamis (04/11/2021) situs itu menayangkan peringatan dini BMKG menuliskan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Info BMKG Kalbar, Menyampaikan Analisis dan prospek cuaca Kalimantan Barat.

Perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan intensitas ringan – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian wilayah Kalbar tanggal 04 s/d 10 November 2021.

Waspada potensi banjir / genangan di Kalimantan Barat tanggal 04 November 2021 pukul 07.00 WIB s/d 05 November 2021 pukul 07.00 di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.

Berikut Kami sampaikan Analisis dan prospek cuaca Kalimantan Barat UPDATE Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Barat tgl. 04 November 2021 pkl.09:30 WIB masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat / Petir dan Angin Kencang berdurasi singkat pada pkl.10:00 WIB.

Di KAB.KAPUAS HULU: Silat Hulu, Seberuang, Hulu Gurung, Boyan Tanjung, Bunut Hulu, Mentebah, Kalis, Embaloh Hulu, Batang Lupar, Selimbau, Embaloh Hilir, Bika.
KAB.KETAPANG: Simpang Hulu, Kendawangan.
KAB.KUBU RAYA: Batu Ampar.
KAB.LANDAK: Ngabang, Jelimpo.
KAB.SAMBAS: Selakau, Selakau Timur, Semparuk, Salatiga, Pemangkat, Tebas, Jawai Selatan.
KAB.SANGGAU: Tayan Hilir, Balai, Toba, Jangkang.
KAB.SEKADAU: Belitang Hulu.
KAB.SINTANG: Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Tempunak, Ketungau Hilir.

Dan dapat meluas ke wilayah
KAB.KAPUAS HULU: Silat Hilir, Semitau, Pengkadan, Jongkong.
KAB.SANGGAU: Tayan Hulu, Parindu, Kapuas, Meliau.

Untuk wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang – lebat tersebut, perlu adanya peningkatan kewaspadaan menghadapi potensi terjadi bencana banjir, genangan, tanah longsor dan sebagainya di sebagian wilayah Kalbar, khususnya pada wilayah yang sering terjadi bencana tersebut.

Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, menyebabkan meluapnya Sungai Melawi dan Kapuas, yang kini menggenangi Kabupaten Sintang, dengan ketinggian bervariasi. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Melawi dan Kapuas Hulu berpotensi bertambah parah jika hujan masih terus mengguyur.

Banjirnya dari air sungai yang meluap akibat hujan deras sejak beberapa pekan terakhir, mengakibatkan lumpuhnya transportasi darat yang kini menggenangi ruas Jalan Sintang – Melawi, Kalimantan Barat, lumpuh setelah terendam banjir dengan kedalaman sekitar 1,5 kilometer ruas jalan penghubung dua kabupaten itu yang terendam.

Saat dihubungi jppos.id melalui pesan WhatsApp Salah seorang warga yang ada di
Jalan Aji melayu Gg. Damai, Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Wulan Sari (27) mengatakan, Aktivitas Perekonomian dan transportasi darat di kawasan Pasar Sungai Durian menjadi terkendala.

Tingginya curah hujan mengguyur Kabupaten Sintang beberapa pekan terakhir, yang mengakibatkan banjir hingga sampai hari ini air menggenangi pemukiman warga dan ketinggian air dari jalan pasar sungai durian diperkirakan mencapai 1,5 meter,” ujarnya.

Dikatakan Wulan, untuk kondisi warga terbilang aman sudah mengungsi. namun sebagian memilih betahan di tingkat 2 (dua) rumahnya.

Dampak yang terjadi susah menemukan air bersih, mau kemana-manapun serba duit. untuk makan juga susah karena sebagian pedagang sayur juga terkena dampak, dan di daerah ini juga Banyak terdapat warga yang kurang mampu, banjir telah menyulitkan kami dalam melakukan berbagai aktivitas. Untuk itu, dia berharap, pemerintah segera memberikan bantuan makanan dan obat-obatan,” terangnya.

Ia sangat mengharapkan pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan tersebut, yang tentunya menyulitkan warga.“Harapan kami pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat pada permasalahan banjir ini,” ungkapnya

Wulan juga mengingat, untuk warga yang terdampak bajir harus selalu waspada, karena tidak menutup kemungkinan debit air sungai akan semakin tinggi,” ucapnya. (Zar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *