Jppos.id, Lampung Timur — Ketua Dewan Pengurus Cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC PPWI) Kabupaten Lampung Timur, Sopyanto, menyampaikan keprihatinannya terhadap konflik antara masyarakat dan gajah yang memasuki area perkebunan warga di desa penyangga yang berdekatan dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
Permasalahan ini diketahui oleh Ketua DPC PPWI Lamtim, yang akrab disapa Bung Fyan, saat melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Prayitno, Ketua Forum Rembuk Desa Penyangga (FRDP), pada Sabtu malam, 28 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Bung Fyan menanyakan kondisi para petani yang lahannya berbatasan dengan TNWK. Prayitno menjelaskan bahwa hingga saat ini para petani hidup dalam kecemasan akibat maraknya gajah yang memasuki dan merusak kebun mereka.
“Ya, saya mendengar bahwa beberapa waktu terakhir banyak kejadian gajah keluar dari hutan, memasuki, dan merusak kebun para petani. Bahkan beberapa hari lalu, tepatnya pada Kamis, 26 Desember 2024, ada gajah yang memasuki kebun warga desa. Sebagai masyarakat, kami berharap semua pihak terkait dapat membantu mencarikan solusi agar kami bisa berkebun dengan tenang tanpa rasa waswas,” ujar Prayitno.
Prayitno menegaskan bahwa masyarakat desa penyangga pada dasarnya mendukung keberadaan TNWK dan pelestarian satwa langka seperti gajah serta hewan-hewan lain yang dilindungi oleh negara.
“Kami tidak mempersoalkan keberadaan TNWK. Kami mendukung pelestarian gajah dan satwa lainnya yang diselenggarakan pemerintah. Namun, kami berharap pemerintah hadir secara maksimal untuk menyikapi keluhan masyarakat, khususnya dampak yang dirasakan para petani ketika gajah memasuki dan merusak kebun,” tambahnya.
Mendengar keluhan dari Ketua FRDP yang mewakili masyarakat petani, Bung Fyan menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kondisi tersebut. Ia menilai bahwa kejadian gajah memasuki lahan pertanian tidak hanya meresahkan tetapi juga merugikan para petani.
Sebagai bentuk kepedulian, Bung Fyan berkomitmen menyampaikan keluhan masyarakat kepada pihak-pihak terkait, terutama DPRD Lampung Timur, dengan harapan mereka dapat membantu mencarikan solusi atas permasalahan ini.
“Sebagai wujud kepedulian PPWI terhadap petani, saya akan berusaha menyampaikan keluhan mereka ke berbagai pihak terkait. Saya juga akan menyampaikan hal ini kepada DPRD Lampung Timur agar mereka turut mendampingi dan membantu masyarakat. Dengan hadirnya DPRD di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan, kami berharap solusi dapat segera ditemukan sehingga petani bisa berkebun dengan tenang tanpa rasa khawatir,” tutur Bung Fyan. (Tim)
Pewarta: Hamsyah