JPPOS.ID | MEMPAWAH – Kasus perkelahian yang menyebabkan tewasnya seorang pensiunan perwira polisi bernama AKP (Purn) Edwar di Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, kini sedang ditangani Satreskrim Polres Mempawah.
Kasat Reskrim Polres Mempawah, AKP M Resky Rizal Kasat reskrim melalui pesan WhatsApp kepada jppos.id mengatakan menjamin, penanganan kasus ini dilakukan secara objektif dan profesional. Walaupun korban yang meniggal dunia adalah seorang pensiunan perwira polisi.
AKP (Purn) Edwar, terakhir menjabat sebagai Kapolsek Mandor, Polres Landak. Ia tewas akibat senjata tajam jenis parang seleng setelah terlibat perkelahian dengan seorang pria berinsial MS (55) di rumahnya.
Resky Rizal meminta masyarakat setempat mempercayakan penanganan kasus tersebut ke aparat. Tidak terprovokasi apalagi percaya dengan isu liar terkait motif perkelahian berujung mau itu.
Dia pun menyampaikan, saat ini penyelidikan terus dilaukan pihaknya untuk mencari motif perkelahian yang menyebabkan mantan Kapolsek Mandor itu tewas.
Kami pasti serius menangani kasus ini. Walaupun korban meninggal dunia adalah pensiunan polisi, kami pastikan akan objektif dan profesional dalam proses hukumnya, tegas Resky Rizal.
Kabar yang beredar menyebutkan, AKP (Purn) Edwar juga tercatat sebagai pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Segedong. Hal itu dibenarkan oleh Resky Rizal. Namun dia menegaskan, dalam kasus ini tidak ada kaitan dengan suku dan sebagainya.
“Kasus ini murni person to person. Jadi kita memang harus objektif melihatnya. Saya yakin masyarakat sudah cerdas dan tidak percaya informasi yang tidak jelas sumbernya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, AKP (Purn) Edwar tewas bersimbah darah setelah terlibat perkelahian dengan seorang pria berinisial MS (55), Rabu (8/9/2021) malam. Korban alami luka menganga di sejumlah tubuhnya.
Informasi awal menyebutkan, awalnya MS datang ke rumah korban dengan mengetuk pintu pagar. Semula yang menerima adalah YL, anak korban. YL pun memberitahukan ke orang tuanya, dan AKP (Purn) Edwar langsung keluar. Saat itulah langsung terjadi perkelahian yang mana MS saat itu sudah membawa senjata tajam.
“Karena diberitahu anaknya, AKP (Purn) Edwar keluar rumah dan mengecek. Kemudian terjadilah penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dengan menggunakan parang seleng,” ucap Resky.
Hasil visum, kata Resky ditemukan luka disekujur tubuh AKP Purn Edwar. Di antaranya di bagian kepala depan dan belakang. (Iz)