JPPOS.ID – Medan – Wali Kota Medan, Bobby Nasution berharap pelaksanaan PPKM Mikro yang selama ini diterapkan menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas sehari-hari. Hal tersebut disampaikan Bobby Nasution usai mengikuti rapat koordinasi penanganan lonjakan kasus covid-19 dan pelaksanaan PPKM Mikro di Provinsi Sumut, Selasa (27/7) di Aula T Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut.
Meskipun Pemerintah Pusat telah melakukan pelonggaran dengan membolehkan makan di tempat selama 20 menit, namun Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan akan tetap mempehatikan apakah masyarakat dan pelaku usaha tetap mematuhi protokol kesehatan atau malah mengabaikannya.
Dalam rakor yang dipimpin langsung oleh Gubenur Sumut, Edy Rahmayadi serta di ikuti oleh Bupati dan Wali Kota se-Sumut secara virtual ini juga dibahas mengenai penyaluran bantuan yang berasal dari Pemerintah Pusat untuk daerah yang ditetapkan kedalam PPKM Level 4. Adapun sejumlah bantuan yang di kucurkan oleh Pemerintah Pusat diantaranya kartu sembako, kuota subsidi, diskon listrik, bantuan subsidi upah, bantuan beras dan bantuan UMKM,
Berkaitan dengan hal tersebut, Bobby Nasution mengatakan akan kembali melakukan pendataan agar penyaluranya lebih cepat dan tepat sasaran. Apalagi Pemko Medan saat ini juga menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat sebanyak 51 ribu paket dan 88 ribu paket yang berasal dari Pemerintah Pusat.
Sementara itu Gubsu, Edy Rahmayadi saat memimpin rakor tersebut mengajak seluruh Kepala Daerah di Sumut untuk bertanggung jawab terhadap daerahnya masing-masing dan melakukan antisipasi baik itu tempat tidur isolasi dan kesiapan lainya.
“Kita harus bertanggung jawab, masing-masing kab/kota harus menjaga dan mengantisipasi baik itu tempat tidur isolasi dan kesiapan lainya jangan semuanya di limpahkan ke kota Medan.”kata Gubsu.
Gubsu ingin semua Kepala Daerah di Sumut ikut turun menyelesaikan masalah ini dan memastikan semua rakyat mematuhi protokol kesehatan, sebab apabila tidak diatasi masalah covid-19 ini tidak akan pernah selesai sementara ketersediaan tempat tidur isolasi terus meningkat. (JPP/RT)