Jppos.id || Metro Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mengimbau guru di Bumi Sai Wawai untuk tidak terlibat dalam politik praktis dan aktivitas dukung-mendukung calon kontestan Pemilu.
Imbauan itu dikatakan Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman menyusul beredarnya video amatir tentang oknum guru di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) yang terpaksa harus dimutasi jauh dari sekolah sebelumnya, karena diduga terlibat politik praktis.
“Jadi, ini tolong agar benar-benar diperhatikan ya, kota ini sedang bergerak dalam segmentasi pendidikan, kesehatan dan UMKM serta penguatan yang lain-lain. Maka, saya harap semuanya akan melakukan yang terbaik di saat-saat kita menjelang tahun politik, tapi kita tetap eksis dan konsentrasi menguatkan kota ini menjadi kota yang terhormat,” kata Qomaru usai menghadiri rangkaian acara peringatan HUT ke-44 UPTD SMPN 3 Metro, Selasa (7/3/2023).
Qomaru meminta agar seluruh tenaga pendidik di Kota Metro dapat fokus pada bidangnya, mendidik siswa dengan sungguh-sungguh dengan niatan mencerdaskan anak bangsa. Bukan malah melibatkan diri untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan politik.
Selain itu, lanjutnya, Wakil Wali Kota Metro itu juga memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas, kepada setiap guru yang terbukti terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik praktis.
“Semua guru di Metro harus fokus untuk pendidikan, tidak usah ikut-ikutan main-main politik, supaya karirnya bagus. Berikan keteladanan yang baik, sudahlah yang politik itu biarkan politik. Maka, kita tegakkan sesuai dengan aturan saja. Kalau guru, fokus saja ke dunia pendidikan. Kuatkan supaya Kota Metro ini di samping kota berpendidikan, juga jadi kota yang sangat kuat di dalam membaca tanda-tanda zaman,” bebernya.
Qomaru menyebut pihaknya tela meminta SMP Negeri 3 Kota Metro untuk melakukan penguatan kepada para guru, agar lebih fokus mentransfer ilmu ke peserta didik.
“Salah satunya apa? Saya tawarkan beberapa kemungkinan-kemungkinan masa depan pendidikan. SMP ini kalau tidak ada penguatan dimulai dari kepala sekolah, dewan guru, kemudian komunitas masyarakat, maka selesai sudah,” cetusnya.
“Pak Kadis Pendidikan tadi juga sudah saya berikan penguatan, tolong bagaimana agar kita tidak hanya menghasilkan murid, selesai sekolah di sini, kemudian di wisuda dan selesai. Bukan begitu saja. Tapi, harus diobservasi ke mana nantinya mereka melanjutkan pendidikan dan alumninya itu bagaimana, yang salah satunya,” timpalnya.
Sayangnya, Kepala UPTD SMPN 3 Metro, Lusi Andriani tidak dapat diwawancarai. Lusi justru pergi meninggalkan lokasi kegiatan, di saat awak media mencoba meminta tanggapan atas pernyataan Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman.
Pewarta: Indra.G