JPPOS.ID – Medan – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, meninjau Kolam Detensi Selayang di Jalan Abdul Hakim, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (18/11/2025). Peninjauan dilakukan untuk melihat kesiapan pengembangan kolam yang akan dibiayai oleh World Bank sebagai bagian dari program pengendalian banjir di Kota Medan.
Dalam tinjauan tersebut, Rico didampingi Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR serta perwakilan World Bank. Mereka tampak berdiskusi sambil meninjau papan berisi rencana dan target pengerjaan Kolam Detensi Selayang yang akan dimulai pada tahun depan.
Rico menjelaskan bahwa pembangunan kolam detensi tersebut ditargetkan mampu mereduksi banjir di wilayah Medan Selayang sebesar 10 hingga 15 persen. Menurutnya, keberadaan kolam ini akan membantu mengurangi genangan, termasuk di kawasan yang selama ini kerap dilanda banjir seperti Jalan Dr. Mansyur.
Ia menambahkan, proyek yang didanai World Bank ini diharapkan menjadikan Kota Medan sebagai prioritas penanganan banjir tingkat nasional. Kompleksitas kawasan perkotaan, tingkat urbanisasi yang tinggi, serta banyaknya warga yang terdampak menjadi alasan kuat Medan perlu diutamakan dalam program mitigasi banjir.
Selain proyek kolam detensi, Rico juga mengungkapkan sejumlah tahapan lain dalam penanganan banjir, antara lain rencana pengerjaan Medan Flood Control di Lau Simeme, pelebaran Sungai Badera, serta pelebaran alur Sungai Selayang. Ia berharap upaya tersebut secara bertahap dapat mengatasi persoalan banjir yang masih terjadi di berbagai wilayah.
Rico juga menyebut pihaknya terus mencari solusi untuk titik-titik yang rawan banjir namun tidak tersambung langsung ke aliran sungai, termasuk wilayah dengan drainase yang kurang memadai atau kontur berbentuk cekungan. Seluruh perencanaan tersebut, kata Rico, telah melalui kajian dan pengawasan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Sementara itu, Kasatker BWS, Dony Hermawan, menjelaskan bahwa pengerjaan Kolam Detensi Selayang akan mencakup penggalian sedalam lima meter dan penataan kawasan sekitar. Dua pekerjaan utama yang dilakukan adalah landscaping dan peningkatan kapasitas tampungan kolam. Dengan tambahan anggaran Rp15 miliar, proyek dimulai Januari dan ditargetkan selesai Desember 2026, termasuk kapasitas tampungan mencapai 100.000 meter kubik. Setelah pembangunan kolam, tahap berikutnya adalah normalisasi Sungai Selayang sepanjang empat kilometer untuk memperkuat efektivitas pengendalian banjir. (JPP/RT)







