Terkait Kenaikan Gas 3 Kg Di Atas HET, Ternyata Bupati Purwakarta Mendapat Laporan Yang Berbeda Dengan Yang Terjadi Di Masyarakat

JPPOS.ID || PURWAKARTA – Sudah bukan rahasia umum mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas Elpiji 3 kg bersubsidi di beberapa pangkalan yang ada di kabupaten Purwakarta naik dengan sendirinya,kebanyakan pangkalan pangkalan di Purwakarta menjual Diatas HET dengan harga Rp. 18.000 s/d Rp 20.000 per tabung.

Hasil investigasi dilapangan banyak pangkalan-pangakalan yang mengakui mereka menjual di atas HET,padahal Harga Eceran Tertinggi yang sudah di tetapkan sesuai SK Bupati Purwakarta No. 500/kep.649-perek/2017 adalah Rp 16.000 rupiah/ tabung.

Hal ini pun sudah di laporkan ke beberapa instansi terkait yang menangani permasalahan Ketidaksesuaian harga yang terjadi di masyarakat,seperti DKUPP kabupaten Purwakarta,Kabag ekonomi,serta ke organisasi pengusaha migas yaitu HISWANA MIGAS.

Tetapi hal ini seperti hanya jalan di tempat,Dinas-dinas terkait ataupun team yang sudah di bentuk untuk mengawasi penyaluran dan juga pengawasan mengenai Harga Eceran Tertinggi hanya berbentuk teguran saja .

Kami pun mencoba mengkonfirmasi kepada Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika yang waktu itu selesai melaksanakan rapat paripurna di gedung DPRD kabupaten Purwakarta, menanyakan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas Elpiji 3 kg bersubsidi, pada hari Kamis, 30 Maret 2023.

Anne Ratna Mustika sebagai bupati Purwakarta,mengatakan kami mendapatkan laporan bahwa pangkalan pangkalan sudah menjual sesuai dengan penetapan Surat Keputusan bupati, yang ada harga gas elpiji 3 kg bersubsidi adapun yang tidak sesuai itu hanya pada warung-warung eceran saja.

Tetapi pada kenyataannya ini terjadi di pangkalan Elpiji,banyak pangkalan yang menjual di atas HET sehingga menyebabkan harga di warung warung serta ke masyarakat semakin tinggi,seperti hal nya pangkalan yang di miliki anak dari anggota dewan DPRD Abah Oja atas nama Linda Martiana yang berlokasi di kp sukaresmi RT 03/RW 01 desa cibingbin kec. Bojong kab. Purwakarta menjual kepada warga Rp 18.000/tabung.

Anggota Dewan Oja ketika di konfirmasi melalui WhatsApp mengakui terang terangan kepada awak media bahwa menjual dengan harga Rp 18.000/tabung kepada warga sekitar.

Hal itu pun di tegaskan dengan keterangan warga yang tidak ingin di sebutkan namanya membeli ke pangkalan tersebut dengan harga Rp 18.000/tabung.

“Saya biasa membeli ke sini dengan harga 18.000 ,hampir semua ko pak pangkalan menjual dengan harga segitu”.ujarnya

Hal ini pun mendapat reaksi dari bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika atas apa yang terjadi sebenarnya di masyarakat untuk kenaikan harga Elpiji,terkait pangkalan yang menjual di atas HET.

Anne Ratna Mustika akan mencabut ijin pangkalan yang memang menjual di atas HET. “Kalau ditemukan pangkalan menjual di atas HET pasti ijin nya dicabut,dan nanti laporkan saja kalau menemukan lagi”, begitu janjinya.

Ketika di tanya adanya ketidak sinkronan antara laporan kepada dirinya dengan yang terjadi di masyarakat Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika akan mengecek kembali.

Lanjutnya Anne Ratna Mustika menegaskan bahwa pangkalan harus mengacu kepada surat Keputusan Bupati Purwakarta mengenai Harga Eceran Tertinggi, pungkasnya.
(Saehudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *