JPPOS.ID | SINGKAWANG – Fungsi kawasan hutan Gunung Sari sebagai hutan kota menyangkut aspek ekologi khususnya yaitu sebagai penyerap air ketika hujan, cadangan air bersih serta rumah bagi satwa di dalamnya kini semakin krisis dengan adanya perusakan di kawasan tersebut.
Kecaman keras dilontarkan langsung Ketua DPRD Singkawang, Sujianto. Ia sangat menyayangkan kondisi hutan kota Gunung Sari saat ini. Hal ini pula yang turut menjadi penyebab mudahnya kawasan sekitar Gunung Sari terendam banjir.
“Ini diantara penyebab banjir dikawasan itu. Padahal dulunya warga daerah situ tidak mudah kebanjiran,” tukasnya, Senin (7/9/2020).
Sujianto juga mendesak Pemkot Singkawang melalui instansi terkait agar segera bertindak tegas. Sebab menurutnya lagi, aktivitas di kawasan hutan kota Gunung Sari ini sudah sangat jelas berdampak dan merugikan masyarakat sekitar dan bahkan jadi salah satu indikator banjir setiap curah hujan tinggi. Bahkan membahayakan keselamatan warga jika sewaktu-waktu terjadi longsor.
“Banyak warga mengeluh, longsor kapan saja bisa terjadi dan memakan korban. Pemkot mestinya tegas,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan keluhan serta ramainya laporan warga terkait perusakan kawasan hutan kota Gunung Sari ini serta merta menjadi perhatian serius pihak DPRD Kota Singkawang. Melalui Komisi I yang diketuai Sumian, para wakil rakyat tersebut langsung meninjau langsung lokasi perusakan di area hutan kota Gunung Sari pagi tadi, Selasa (8/9/2020).
Dalam lawatannya tersebut para anggota komisi I DPRD Kota Singkawang ini juga turut didampingi Camat Singkawang Barat dan Lurah Pasiran. Dari hasil turun langsung meninjau lapangan juga ditemui kerusakan di beberapa titik lokasi, termasuk ditemukannya tembok pagar yang cukup panjang, bangun ini pula yang ditengarai menjadi penyebab derasnya air mengalir ke permukiman warga sekitar saat penghujan.
“Tembok itu sangat panjang dari vila bukit mas sampai ke batu mas. Saat hujan air mengalir ikut arah tembok karena tak bisa turun seperti biasa. Ini menyebabkan longsor serta banjir bandang,” jelas seorang anggota dewan di lokasi. (Topan)