JPPOS.ID || Madina. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Peduli Mandailing Natal turun aksi di depan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mandailing natal, meminta Plt Kasat Pol PP untuk turun dari jabatannya dan meminta mempertanggung jawabkan perbuatannya karena diduga telah melakukan penyelewengan kekusaan dan terlibat korupsi, Kamis 30 – 11 – 2023.
Kordinator aksi M. Aidil Ridsan menyampaikan dalam orasinya mendesak Kasat agar mundur dari jabatannya karena diduga telah melakukan penyelewengan kekuasaan.
“Sebelumnya kami sudah melayangkan surat konfirmasi terkait beberapa poin anggaran yang dikelola oleh Satuan Polisi Pamong Praja tapi sangat disayangkan sampai saat ini tidak ada sepercik kertaspun balasannya, lantas apa kinerja yang harus kami akui daripada para pejabat di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja ini”ungkapnya.
Selanjutnya pengunjuk rasa bergantian menyampaikan orasinya di depan anggota kepolisian dan Satpol PP termasuk juga pembacaan puisi dari salah satu mahasiswi di iringi yel yel dari ketua SMP Madina sekaligus memberikan semangat kepada seluruh mahasiswa pengunjuk rasa.
“Hari ini kami kembali turun kejalan untuk menyuarakan aspirasi di depan Kasatpol PP sebelumnya kami sepakat untuk kuliah di jalan meninggalkan segala pekerjaan dan aktivitas kami inilah salah satu bentuk bukti cinta kami terhadap Kabupaten mandailing natal, kami menduga adanya indikasi korupsi di lingkungan Satpol PP, mahasiswa adalah agen of change dan sosial control, penyambung lidah rakyat hati dan akalnya masyarakat kami tidak lupa dan tidak tutup mata terhadap permasalahan yang ada di lingkungan pemerintahan Mandiling Natal” tegasnya.
Beberepa menit kemudian setelah mahasiswa selesai berorasi Yuri Andri Plt Kasat Pol PP menyambut pengunjuk rasa dan memberikan klarifikasi terkait tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
“Saudara-saudara mahasiswa sekalian semua tuntutan yang kalian bawa sebelumnya kami sudah membahas pada hari senin tanggal 27 telah kami gelar rapat staf namun informasi dari anggota kami bingung mengantar surat balasan kemana karena alamat yang ada disini tidak jelas dan kami telpon nomor yang tertera tidak menjawab”.
Tidak berselang waktu saat Kasat Pol PP memberikan klarifikasi terkait tuntutan pengunjuk rasa mulai dari belanja alat kantor-alat rumah tangga sampai pengadaan tas ransel yang dibagikan kepada masyarakat peserta sosialisasi, Amar Nasution langsung menegaskan argumentasinya terkait klarifikasi yang disampaikan Kasat Pol PP Madina.
“Yang pertama kami mengapresiasi atas hadirnya Pj. KasatPol PP yang telah bersedia bertemu langsung menemui kami, yang kedua saya sangat menyesalkan atas jawaban dari Kasatpol PP yang mengatakan tidak tahu mau mengantarkan balasan konfirmasi kami kemana, padahal sudah jelas di cop surat kami lampirkan alamat, contac person sekaligus nomor WA dan alamat Email, toh minimal chat WA saja tidak ada kami terima yang katanya tanggal 27 kami dihubungi oleh pihak Satpol PP” ungkapnya.
“Namun itu tidak usah kita permasalahkan lagi, klarifikasi dari semua yang bapak sampaikan sudah lumrah kami dengar ditelinga kami sebagai mahasiswa, dan kami tidak butuh itu, kami hanya butuh bukti, saya tegaskan saat ini atas izin dari ketua umum Serikat Mahasiswa Peduli Mandailing Natal masih bersedia menerima balasannya hari ini dan kami tunggu sampai ba’da Azhar nanti” Tegasnya dan sekaligus menutup aksi.
(Icukjp)