JPPOS.ID – Medan – Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Medan, Ir.Arief Sudarto Trinugroho.MT sekaligus sebagai Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Sumut yang mewakili Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengapresiasi dengan digelarnya kegiatan konferensi Sumatranomics 2020 yang diselenggarakan oleh Bank Indoesia Perwakilan Provinsi Sumut, di Hotel Santika Dyandra, Senin (26/10).
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran oleh para pakar, akademisi, praktisi, unsur pemerintah, dan seluruh stakeholder dalam memberikan kontribusi bagi penanganan permasalahan serta perumusan strategi dan kebijakan ekonomi di wilayah Sumatera secara umum dan Provinsi Sumatera Utara secara khusu
Konferensi Sumatranomics tahun 2020 ini turut dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sumut, Wiwiek Sisto Widaya dan diikuti secara virtual oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo serta seluruh Kepala Perwakilan Bank Indonesia se-seluruh Indonesia.
Dalam sambutanya Pjs Wali Kota Medan mengatakan Provinsi Sumatera Utara termasuk Kota Medan saat ini masih menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang telah memberikan efek domino pada berbagai aspek kehidupan. Kondisi positif masyarakat yang masih terus bertambah masih menyebabkan permasalahan pada sektor kesehatan.
Pertumbuhan ekonomi Sumut masih terbantu dari sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 5,42%, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 3,09%, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebesar 1,42%.”jelas Pjs Wali Kota Medan. Sedangkan sektor yang mengalami kontraksi tertinggi, sebut Pjs Wali Kota Medan adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar -20,32%, sektor penyediaan akomodasi dan makan sebesar -14,77%, dan jasa perusahaan sebesar -7,69%. Pada bulan September tahun 2020 ini, Provinsi Sumut juga masih mengalami deflasi sebesar 0,01%.
Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa pandemi Virus Corona 2019 (Covid-19) telah berdampak kepada pelemahan demand masyarakat. Sebagai dampak dari pelemahan ekonomi akibat dari pandemi ini, sebut Pjs Wali Kota Medan lagi, Pemerintah Provinsi Sumut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020 hanya akan tumbuh sebesar 1,2 – 1,6% pada skenario sangat berat, serta pada tahun 2021 diproyeksikan sebesar 4,70 – 5,70%.
Selanjutnya pemulihan sisi supply melalui stimulus ekonomi bagi wirausaha/UMKM, penerapan ekonomi digital di berbagai sektor terutama pada sektor UMKM, penguatan sektor pariwisata yang aman Covid-19, penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan dan penguatan sektor industri dan investasi dan yang terakhir ialah percepatan penyerapan belanja Pemerintah serta penguatan konsolidasi gugus tugas.”jelas Pjs Wali Kota Medan.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sumut, Wiwiek Sisto Widayat dalam sambutanya mengatakan Perekonomian global saat ini sedang dihadapkan dengan kondisi pandemi covid-19. Kondisi tersebut mengakibatkan terganggunya permintaan global sehingga mengalami kontraksi akibat kebijakan lokcdown. Untuk Sumut sendiri pertumbuhan ekonomi di prediksi melambat akibat daya beli masyarakat yang juga mengalami penurunan. (RT)