JPPOS.ID | SINGKAWANG – Pemerintah Kota Singkawang hingga saat ini terus melakukan berbagai upaya guna mengatasi sekaligus menata kawasannya ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perkimta Singkawang, Agus Priyatno, Senin (21/9/2020) di ruang kerjanya.
Ia mengatakan, rangkaian penataan kawasan kumuh memang sudah menjadi fokus yang dilakukan pihaknya selama ini. Termasuk program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang sekarang tengah dalam pengerjaan dengan pembangunan sheet pile di Kuala.
“Soal penataan kawasan, khususnya kawasan kumuh memang sudah menjadi tugas kami. Di kuala misalnya, kita coba tata kawasan tersebut lewat bantuan keuangan dari pusat dari program kotaku,” jelasnya.
Sheet pile yang saat ini tengah dikerjakan lanjut Agus, nantinya merupakan jalur pedestrian yang tidak hanya befungsi sebagai tempat untuk berjalan bagi pejalan kaki namun juga sebagai daya tarik tersendiri bagi pengunanya maupun pengunjung. Itulah kenapa disebut juga sheet pile promenade.
Ia juga membenarkan bahwa melalui Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie beberapa hari lalu sudah dilakukan pemancangan pertama pembangunan Sheet Pile Promenade, di Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat. Promenade yang akan dibangun adalah sepanjang 232 meter dari totalnya sepanjang 670 meter.
Sebelumnya juga sudah dilakukan relokasi terhadap warga yang kebetulan kediamannya masuk dalam area program Kotaku ini dan bahkan rumah-rumah yang telah di relokasi itupun menurutnya tidak dibangun asal-asalan, melainkan dengan konsep yang sudah disiapkan sebelumnya.
“Bahkan kita tidak abai dengan warga yang direlokasi ini. Kita juga tata bentuk rumah relokasi mereka, untuk ini kita juga di apresiasi oleh pusat lho,” terangnya.
Agus menuturkan, penataan Kota Singkawang akan selalu pihaknya lakukan terus setiap tahun. Tak lain agar Kota Singkawang bisa benar-benar bersih, indah dan cantik sebagaimana kota-kota lainnya di Indonesia. Termasuk untuk Kelurahan Kuala yang diyakininya akan berubah wajah menjadi lebih resik dibandingkan dahulu.
“Kalau tidak adendum atau lain hal, target penyelesaian selama 300 hari atau bulan Maret 2021,” ungkapnya.
Sementar untuk lokasi yang terdampak dari pembangunan ini berada di wilayah RT 10 Kelurahan Kuala berjumlah 30 rumah. Sebanyak 17 rumah dilakukan pemotongan bangunan dan 13 rumah warga lainnya sudah direlokasi. Hal lain dikatakan Agus, bahwa berdasarkan SK Wali Kota Singkawang lahan seluas 43 hektar telah ditetapkan sebagai kawasan kumuh di Singkawang. Namun dengan segala upaya yang dilakukan Pemkot Singkawang, kawasan kumuh dapat diperkecil menjadi 5,41 hektar.
“Soal rumah yang terpotong itu nanti berandanya menghadap water front. Lalu soal SK itu, sudah ditandatangani beliau sejak 2017 lalu. Upaya kita misalnya dengan membangun drainase, jalan, sanitasi air bersih, jadi Alhamdulillah kawasan kumuhnya berkurang,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, untuk Kelurahan Kuala sendiri telah direncanakan Pemkot Singkawang akan melakukan penataan kawasan tersebut menjadi objek wisata Water Front. Dengan sudah dibangunnya Water Front, diharapkan daerah tersebut menjadi ODTW baru di Kota Singkawang.
“Kita berharap, semoga bermanfaat dan bisa ikut meningkatkan perekonomian masyarakat. Tinggal bagaimana masyarakat setempat nanti berinovasi atau mengemasnya,” jelasnya. (Topan)