JPPOS.ID – Medan – Pemko Medan mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi murid SMP, Senin (11/10). Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan baik dan sesuai ketentuan, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun langsung melakukan peninjauan. Sekolah yang ditinjau pada hari pertama PTM itu adalah SMP Negeri 3, Jalan Pelajar Timur, Kecamatan Medan Kota.
Didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kadis Pendidikan Topan OP Ginting, Wali Kota memerhatikan secara rinci penerapan protokol kesehatan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dalam PTM. Mulai dari fasilitas cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, sampai dengan jumlah siswa dalam setiap rombongan belajar.
Saat ditemui wartawan Bobby Nasution menerangkan, pada hari ini semua SMP sudah diperbolehkan menerapkan PTM, namun dengan memakai skema hibrid. Murid yang tidak datang ke sekolah tetap mengikuti pelajaran secara dalam jaringan (daring) bersamaan dengan murid yang mengikuti PTM di kelas.
Bobby Nasution menyebutkan, memang tidak ada aturan yang melarang murid yang belum divaksin mengkuti PTM. Namun, lanjutnya, di hari-hari pertama, Pemko Medan mengusahakan, menganjurkan, dan mengoptimalkan agar murid yang mengikuti PTM ini semua sudah divaksin.
Bobby Nasution mengatakan, setiap murid yang mengikuti PTM ini membawa surat izin dari orang tuanya. “Kalau orang tua tidak berkenan anaknya mengikuti PTM, silakan anaknya mengikutinya secara dalam jaringan bersamaan waktunya dengan teman-temannya yang belajar secara tatap muka,” ungkap Bobby Nasution.
Dalam peninjauan itu, Bobby Nasution memasuki kelas dan berdialog dengan siswa dan guru yang mengikuti PTM pada hari itu. Dia mengingatkan agar siswa dan guru tetap semangat dalam proses belajar-mengajar dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dalam peninjauan itu, Bobby Nasution juga menyerahkan bantuan peralatan belajar murid. Bantuan dari Chicken Holic ini diserahkan secara simbolis kepada 6 murid.
Di tempat sama, Plt Kadis Pendidikan Medan Topan OP Ginting menerangkan, pelaksanaan PTM ini, pihaknya telah mengeluarkan standar operasional prosedur PTM yang mengatur siswa mulai dari berangkat sekolah, di sekolah, sampai pulang ke rumah.
Terkait teknis pengajaran, lanjut Topan, diserahkan kepada sekolah. Namun, rombongan belajar di setiap kelas maksimal 10 murid, selebihnya mengikuti pelajaran dari rumah secara dalam jaringan (daring) pada waktu yang bersamaan. Sedangkan waktu belajar selama tiga jam, tanpa jam istirahat. Data dari Dinas Pendidikan Medan menunjukkan, jumlah SMP di Medan sebanyak 384, yang 45 di antaranya merupakan SMP Negeri. Sedangkan jumlah murid mencapai 105.641 dan 65.000 lebih di antaranya telah divaksin. (JPP/RT)