JPPOS.ID – Medan – Atas nama Pemko Medan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas digelarnya vaksinasi massal yang digelar Yayasan perkumpulan Sikh Sewaks Indonesia (SSI) Sumatera Utara. Vaksinasi tahap kedua yang dipusatkan di Gurdwara Shree Guru Arjun Dev di Jalan Mawar Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia ini diharapkan dapat semakin terwujudnya herd immunity (kekebalan massa) di Kota Medan.
Apresiasi ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi tahap kedua secara Virtual dari rumah Dinas Wali Kota Medan, Minggu (25/7). Kepada penyelenggara Bobby Nasution juga berpesan agar dalam pelaksanaan Vaksinasi tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Dijelaskan Bobby Nasution, dalam pelaksanaan vaksinasi, Pemko Medan menargetkan dari 2,5 juta Jiwa penduduk Medan sebanyak 1,9 juta jiwa harus mendapatkan suntikan Vaksin. “Guna mencapai target tersebut selain gencar menggelar vaksin dengan target perharinya 10 ribu orang, dukungan dari semua pihak dengan menggelar Vaksinasi seperti yang dilakukan Yayasan Perkumpulan Sikh Sewaks Indonesia (SSI) Sumut ini juga sangat dibutuhkan sehingga percepatan vaksinasi massal dapat tercapai guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus terwujudnya herd immunity di Kota Medan,” kata Wali Kota Medan.
Menurut Bobby Nasution Kota Medan telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai wilayah yang harus menerapkan PPKM Darurat di luar Pulau Jawa-Bali. Untuk itu guna menekan penyebaran Virus Covid-19 Vaksinasi massal harus gencar dilakukan. “Seminggu yang lalu Kota Medan ditetapkan sebagai Wilayah PPKM Darurat level 4 dari 15 Kabupaten/ Kota diluar Pulau Jawa-Bali. Penetapan ini karena Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumut dengan jumlah penduduk yang besar. selain itu guna menghindari meningkatkannya kasus Covid-19 akibat efek pimpong dari pulau Jawa-Bali,” Kata Bobby Nasution.
Selain itu Bobby Nasution menambahkan indikator lainnya yang menetapkan Medan PKKM Darurat level 4 adalah dari ketersediaan BOR yang terus meningkat. Dari 37 persen hari ini sudah 60,7 persen tempat tidur khusus pasien Covid-19 yang terisi. Artinya dalam kurun waktu dua minggu BOR di Medan meningkat 30 persen. “Sekitar bulan lalu warga terpapar perhari 40- 60 kasus. Tetapi saat ini mencapai 500 orang perhari yang terpapar. Ini buka sekedar angka yang kita anggap sepele, tetapi ini adalah angka nyawa dimana jika semakin bertambah maka semakin bertambah pula jumlah warga Medan yang terpapar. Untuk itu Pemko Medan terus menerapkan 3 T untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19,” Jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution juga menyampaikan bahwa Pemko Medan terus berkolaborasi dengan semua pihak dan kelompok masyarakat untuk dapat memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19. Saat ini cara yang paling efektif adalah mengikuti dan menerapkan Protokol Kesehatan. Artinya Vaksin yang sudah diberikan sangat dapat membantu tubuh, namun tubuh juga dapat terpengaruh dari lingkungan luar jika kita tidak menjaga Protokol Kesehatan.
Bobby Nasution menyadari di masa penerapan PPKM Darurat level 4 dengan Prokes yang ketat dan pengurangan mobilitas, berpengaruh dengan kondisi perekonomian. Karena dalam memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19 berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi. Tentunya ada masyarakat yang terdampak. Oleh karena itu Pemko Medan telah menyalurkan 51 ribu lebih paket sembako bagi masyarakat yang terdampak yang dikeluarkan dari APBD Kota Medan. Selain itu sebanyak 88 ribu paket sembako diberikan Pemerintah Pusat untuk masyarakat kota Medan. (JPP/RT)