JPPOS.ID – Medan – Langkah yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan berkantor di Kecamatan Medan Helvetia terbilang nekat dan berani. Sebab, Medan Helvetia merupakan kecamatan yang masuk zona merah karena angka kasus penyebaran Covid-19 cukup tinggi di Kota Medan bersama empat kecamatan lainnya yakni Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang dan Medan Sunggal. Meski rentan tertular namun orang nomor satu di Pemko Medan itu tidak bergeming dan selama sepekan berkantor di Kecamatan Medan Helvetia. Keputusan ini diambil Bobby Nasution untuk memantau, mengawasi dan memastikan langsung penanganan Covid-19 di kawasan tersebut berjalan optimal, sehingga angka kasus Covid-19 dapat diturunkan.
Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), terutama isolasi lingkungan menjadi salah satu fokus perhatian Bobby Nasution. Sebab, diakuinya, dalam kurun waktu beberapa bulan kemarin, Kota Medan mengalami kenaikan angka kasus Covid-19. Kondisi tersebut menyebabkan 80-90 % pikiran dan perhatian menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut terfokus untuk penanganan Covid-19, karena menyangkut dengan nyawa sehingga harus segera ditangani dengan sebaik-baiknya.
Tindakan nekat yang dilakukan Bobby Nasution ternyata tidak sia-sia. Ia berhasil menurunkan angka penyebaran Virus Covid-19 di Kecamatan Medan Helvetia, bahkan penurunannya sangat drastis. Angka kasus Covid-19 yang biasanya naik 20 kasus perhari, kini sudah turun menjadi 9 kasus perhari. Dikatakan Bobby, keberhasilan itu tidak terlepas berkat kerjasama semua pihak, terutama masyarakat yang memiliki semangat dan keinginan yang sama yakni bersatu untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Medan Helvetia.
Dengan menurunnya angka kasus Covid-19, Bobby Nasution pun pamit dan mengakhiri berkantornya di Kecamatan Medan Helvetia. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih atas kerja keras camat, sekcam, lurah, kepala lingkugan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta kepala puskesmas yang tak kenal lelah sehingga kasus Covid-19 berhasil diturunkan. Selama sepekan ini, apresiasinya, semua aktif dan punya keinginan kuat untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing
Langkah nekat Bobby Nasution dinilai sangat baik oleh dosen FISIP dan Kepala Program Studi (Kaprodi) 4Magister Ilmu Administrasi Program Pascasarjana Universitas HKBP Nomensen Medan Dr Drs Marlan Hutahaean MSi. Dikatakan Marlan, berkantor di kecamatan yang masuk dalam zona merah adalah strategi yang tepat dilakukan oleh seorang kepala daerah.
Selain itu, tambah Marlan, sebagai seorang akademisi, dirinya berharap Pemko Medan dapat menghadirkan aplikasi pelaporan kasus Covid-19 yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan kasus yang terjadi di sekitarnya. “Kita berharap kemudahan akses data Covid-19 bisa didapatkan, terlebih bagi para akademisi karena itu cukup penting untuk bisa dianalisis,” sarannya.
Sementara itu, Suyadi San, salah seorang budayawan Kota Medan menilai, apa yang dilakukan Bobby Nasution menunjukkan etos kerja yang patut ditiru seluruh elemen perangkat daerah hingga ke level paling bawah. Apa yang dilakukan Wali Kota, terang pria pendiri Teater GENERASI ini, tentunya harus diapresiasi. (JPP/RT)