JPPOS.ID | SINGKAWANG – Organisasi kesehatan dunia WHO dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia berpeluang sangat besar menjadi negara dengan pusat wabah baru di dunia atau dengan angka jumlah penularan covid-19 tertinggi. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Banyak orang yang merasa muak berada di rumah. Negara-negara sangat bersemangat membuka masyarakat dan ekonomi mereka. Padahal, virusnya masih cepat menyebar. Itu masih mematikan dan kebanyakan orang masih rentan,” katanya dikutip dari gridhealt.
Apa yang disampaikan Direktur Jenderal WHO tersebut kini mulai menjadi momok terkait penyebaran covid di tanah air. Update terakhir angka Covid-19 hingga kemarin yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional menunjukkan hingga memasuki fase ke-2 penularan Corona virus di Indonesia menunjukan angka 210.940 jiwa terkonfirmasi (Positif), 150.217 jiwa sembuh dan 8.544 meninggal.
Sementara di Singkawang, melalui Humas dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Singkawang, dr. Barita mengungkapkan hingga kemarin (Jumat) ada empat penambahan kasus terkonfirmasi covid 19, (11/9/2020).
“Hari ini ada empat penambahan kasus terkonfirmasi Covid 19, yaitu dua ASN, satu tenaga kontrak dan satu anggota DPRD Kota Singkawang,” kata Barita.
Keempat orang tersebut yakni Laki-laki usia 51 tahun, laki-laki usia 49 tahun, Perempuan usia 38 tahun dan perempuan berusia 22 tahun.
“Semuanya berasal dari Kota Singkawang,” ujarnya.
Barita mengatakan selain penambahan kasus terkonfrmasi, pada hari juga ada dua pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh.
“Dua orang tersebut yaitu seorang laki-laki berusia 25 tahun dan perempuan berusia 22 tahun,” katanya.
Sehingga, kata Barita, total pasien terkonfirmasi hari ini berjumlah 16 orang dan satu pasien suspek.
“16 pasien terkonfirmasi terdiri dari 12 orang dirawat di RSAA Abdul Aziz dan empat orang isolasi mandiri,” ujarnya.
Dirinya kembali mengingatkan untuk disiplin dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. “Tetap pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujarnya.
Demikian pula disampaikan oleh media Australia mengkritisi langkah Indonesia yang dinilai longgar dalam menangani pandemi Covid-19. “The world’s next coronavirus hotspot is emerging next door,” demikian bunyi judul Sydney Morning Herald (SHM) tersebut.
Lebih lanjut SMH menyatakan posisi mereka sangat terancam, tetangga raksasa Australia ini sekarang siap di tepi jurang yang tidak menyenangkan, di mana pemerintahnya menunjukkan beberapa tanda bahwa Indonesia bersedia mengambil keputusan sulit yang diperlukan untuk menekan laju infeksi yang berkembang pesat. Bahkan, media Australia juga mengkritik tingkat tes Covid-19 di Indonesia yang sangat rendah dan tingkat kematian yang proporsional tinggi.
Terlepas dari tren peningkatan infeksi Covid-19, pemerintah Indonesia memang sempat mulai melonggarkan pembatasan pergerakan publik yang selama ini diberlakukan. Maka dari itu, langkah pemerintah saat ini untuk kembali mempersempit ruang gerak dipandang perlu, bukan semata dengan mengkampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. (Topan)