Jppos.id || Jakarta – Walikota Metro dr. H. Wahdi, Sp.OG (K), menghadiri undangan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang bertemakan: Memperkuat Sinergi dan Inovasi Untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan. Berlangsung di istana Presiden, kamis (31/08/2023).
Kota Metro mendapatkan penghargaan nominasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota berkinerja terbaik kawasan Sumatera berdasarkan keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 304 Tahun 2023.
Ketercapaian ini diperoleh dari upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Metro dalam mengendalikan inflasi yaitu dengan melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor, bekerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, dan melakukan kegiatan menanam.
Walikota Metro berterimakasih kepada seluruh stakeholder dan forkopimda yang telah bersama-sama menjaga inflasi di Kota Metro. “Terimakasih kepada semua pihak, organisasi perangkat daerah, forkopimda terutama TPID Kota Metro, yang telah berkolaborasi menjaga inflasi di Kota Metro,” kata Wahdi.
Bersama Bank Indonesia, Rakornas ini bertujuan untuk menguatkan sinergi dan inovasi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah guna menjaga stabilitas harga agar tercapainya sasaran inflasi nasional.
Dalam laporan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa penurunan inflasi ini didapatkan dari adanya kegiatan pengendalian inflasi, yang disukseskan dengan menggerakkan Pemerintah Daerah untuk menekan gerakan pengendalian inflasi pangan.
“Gerakan ini menjadi salah satu kesuksesan kita dalam mengendalikan inflasi, kami sangat yakin tahun depan inflasi akan dapat dikendalikan, melalui kegiatan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah,” beber Perry.
Di kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sekaligus serta ketua tim pengendalian inflasi pusat menyampaikan, bahwa laju inflasi Indonesia yang terjaga merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara pemerintah, baik pusat daerah, dengan Bank Indonesia.
“Tercatat, inflasi domestik pada Juli 2023 berada pada tingkat 3,08 persen secara tahunan. Airlangga mengatakan, realisasi inflasi di 19 daerah berada di bawah tingkat inflasi nasional,” katanya.
Airlangga juga mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan langkah pengendalian inflasi, terutama melalui empat kebijakan, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, yang juga disertai dengan kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
“Pemerintah juga mengupayakan penguatan cadangan pangan, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Adapun, pemerintah telah memberikan bantuan beras sejak Maret hingga Juni untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan rincian 10 kg per KPM. Tentunya program ini akan dilanjutkan dan kami mohon arahan Presiden Joko Widodo,” katanya.
Diakhir acara Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa hanya di Indonesia penanganan inflasi dilakukan secara sistematis, tak hanya secara moneter lewat bank sentral tapi juga dengan kebijakan fiskal hingga pantauan di lapangan. Bahkan ia mengklaim hanya Indonesia yang memiliki tim pengendali inflasi.
“Pengendalian inflasi merupakan kunci dari ekonomi suatu negara. Sebab, percuma jika pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tapi inflasi tembus di atas 9 persen,” tegas Presiden.
Angka inflasi Indonesia jauh lebih rendah ketimbang sejumlah negara di dunia termasuk Argentina. Hal itu didukung oleh sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi.
“Inflasi sangat terkendali di angka 3,08 persen di Juli 2023, ini sebuah angka yang sangat baik sekali,” lanjut Jokowi.