JPPOS.ID_JAKARTA — Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Drs. Heru Winarko, S.H. meminta agar Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) sebagai wadah organisasi yang menaungi Aparatur Sipil Negara dapat dimanfaatkan dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya.
Dalam acara webinar bersama para ASN yang merupakan anggota Korpri dari seluruh BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota se Indonesia, Kepala BNN RI menyampaikan tentang pentingnya meningkatkan potensi diri disamping pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara.
“Tantangan kita ke depan akan semakin besar, oleh karena itu pada kesempatan ini saya berharap Korpri BNN dapat mengambil peran yang signifikan dalam meningkatkan kemajuan organisasi khususnya dalam meningkatkan internalisasi nilai-nilai organisasi BNN,” ungkap Kepala BNN RI.
Drs. Heru Winarko menambahkan, nilai-nilai organisasi sangat penting dalam melakukan reformasi birokrasi di BNN. Nilai-nilai organisasi yang dimiliki tersebut merupakan tujuan dan motor penggerak bagi organisasi Badan Narkotika Nasional.
Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. mengingatkan para aparatur sipil negara di BNN untuk berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan teguh dalam NKRI.
“Saya tidak bosan untuk selalu mengingatkan bahwa ASN harus tegak lurus dengan negara, dengan NKRI, dengan Pancasila, dan dengan seluruh aturan bernegara,” ujar Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional yang juga menjabat sebagai Direktur Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Ia juga mengajak kepada seluruh ASN di Indonesia untuk menghasilkan karya-karya terbaik, berkontribusi dan menjadi ASN yang unggul.
Hal tersebut kemudian diperjelas dengan paparan Sekretaris Utama BNN RI Drs. Dunan Ismail Isja, M.M terkait bagaimana kemajuan pembangunan Korpri di masa datang.
Dalam paparannya , Sestama BNN RI menyampaikan bahwa birokrasi tahun 2045 yang menjadi arah reformasi birokrasi akan membentuk struktur organisasi yang adaptif, tata kelola yang inklusif dan berbasis teknologi, serta menekankan pada pentingnya manajemen ASN.
Sestama BNN RI berpesan kepada para ASN agar dapat menghadapi arus kompentensi.
“Pengembangan kompetensi terletak pada individu, arus kompetensi harus benar-benar dipelajari oleh rekan-rekan karena menyangkut masing-masing individu,” kata Drs. Dunan Ismail Isja, M.M.
Sementara itu, Kepala PPSDM BNN RI Sindhu Setiatmoko, S.E., M.M., yang juga sebagai narasumber turut menambahkan bahwa dalam globalisasi dan persaingan pada tahun 2024 dibutuhkan Smart ASN. Adapun kriteria dari Smart ASN yang dimaksud yakni aparatur sipil negara yang berintegritas, menguasai Iptek, menguasai bahasa asing, memiliki jejaring, dan memiliki jiwa keramah tamahan. (Effendi)
Biro Humas dan Protokol BNN RI