JPPOS.id || Palu – Pjs Gubernur Sulawesi Tengah, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Rudi Dewanto, SE.MM, menghadiri “Press Realese Berita Resmi Statistik” lingkup wilayah Provinsi Sulawesi Tengah per 1 November 2024 (untuk kondisi bulan Oktober 2024), yang disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. Simon Sapary, di Kantor BPS Provinsi Sulawesi Tengah, jumat(1/11- 2024).
Merujuk “Press Realese Berita Resmi Statistik” per tanggal 1 November 2024 tersebut, bahwa inflasi bulanan Provinsi Sulawesi Tengah (bulan Oktober 2024), pada angka 0,01 % (month to month/m to m), sedangkan inflasi tahunan (year to year/Y o Y) pada angka 1,91 % dan inflasi Tahun Kalender pada angka 0,97 %.
Data tersebut menunjukan bahwa inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah bulan Oktober 2024 pada angka yang terkendali yaitu sesuai dengan standar Bank Indonesia bahwa Standar Inflasi tahun 2024 pada angka 2,5 +/-1.
Selanjutnya disebutkan bahwa inflasi bulanan 0,01 % (month to month/m to m) tersebut di atas, unsur yang memberikan andil inflasinya yaitu kelompok Perawatan Pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,07 %.
Komoditas penyumbang utama inflasi m-to m antara lain, Emas Perhiasan, Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Tomat, Ikan Cakalang, Ikan Deho dan Minyak Goreng.
Kemudian, penyumbang inflasi bulan Oktober 2024 secara y-on-y (year on year) adalah Kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,96 % (komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah sigaret kretek mesin, kangkung dan minyak goreng).
Selain itu, juga Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,52 % (komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan, pasta gigi dan tarif gunting rambut pria).
Kemudian juga, selain 2 (dua) hal di atas, yaitu Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,24 % (komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah Nasi dengan lauk, Ayam goreng dan kue kering berminyak).
Sementara itu, untuk per wilayah yang dijadikan Lokasi survey BPS, bahwa dari 4 lokasi Lokasi yang ada, pada Kota Luwuk yang mempunyai kondisi inflasi tahunan (y on y) relatif lebih tinggi di banding daerah lain yaitu pada angka 3,26 % (year on year/y on y).
Komoditas yang menyumbang inflasi yang relatif tinggi di Kota Luwuk tersebut yaitu ikan Deho, sigaret kretek mesin dan telur ayam ras.
Selain hal di atas, Drs.Simon Sapary, juga menyampaikan beberapa data statistika lain yaitu kondisi NTP (Nilai Tukar Petani), NTUP (Nilai Tukar Usaha Petani), kondisi ekspor-Impor, kondisi Neraca Perdagangan Barang, Data Wisatawan Nusantara (WISNUS), Perkembangan TPK (Tingkat Penghunian Kamar) Hotel Bintang, Perkembangan Transportasi Udara dan Laut.
Khusus berkaitan dengan kondisi Neraca Perdagangan Barang, bahwa Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan September 2024 mencatat nilai surplus sebesar USD 1.073,49 yaitu nilai ekspor pada September 2024 sebesar USD sebesar USD 1.915,25 juta dan nilai impor pada September 2024 sebesar USD sebesar USD 841,76 juta.
Dan untuk periode Januari s.d September 2024, Neraca Perdagangan Barang, Provinsi Sulawesi Tengah mencatat nilai surplus sebesar USD 7.631,48 juta yaitu nilai ekspor pada Januari s.d September 2024 sebesar USD 15.687,02 juta dan nilai nilai impor pada Januari sd September 2024 sebesar USD 8.055,54 juta.
Turut hadir langsung saat release data BPS tersebut dari Perwakilan dari OPD Provinsi Sulawesi Tengah (Bappeda, Dinas Perindustrian dan Perdangangan) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Palu, Kanwil Ditjen Perbendaharaan, selain seluruh jajaran Kantor BPS Provinsi Sulawesi Tengah.
( FL/ Ro Adpim)